Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blinken: Ukraina Rebut Setengah Wilayahnya yang Dikuasai Rusia

Antony Blinken mengatakan Ukraina telah merebut kembali setengah wilayahnya yang direbut Rusia.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bersiap memberikan keterangan pers usai menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, Jumat (14/7/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bersiap memberikan keterangan pers usai menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, Jumat (14/7/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Ukraina telah merebut kembali setengah wilayahnya yang direbut Rusia.

Ukraina menghadapi perjuangan sangat keras untuk merebut kembali wilayahnya lebih banyak lagi.

"Ini sudah diambil kembali sekitar 50 persen dari apa yang awalnya diambil Rusia. Ini masih relatif awal dari serangan balasan. Itu sulit," kata Blinken dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Minggu (23/7/2022).

Dikatakan, serangan balik tidak akan dilakukan selama satu atau dua minggu ke depan. Pihaknya masih melihat keadaan dalam beberapa bulan ke depan.

Dilansir dari Reuters, akhir bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, bahwa kemajuan serangan balasan terhadap pasukan Rusia lebih lambat dari yang diinginkan.

Ukraina telah merebut kembali beberapa desa di Selatan dan wilayah di sekitar Kota Bakhmut di Timur Ukraina yang hancur, tetapi belum memiliki terobosan besar melawan garis pertahanan Rusia yang sangat kuat.

Blinken juga mengatakan dia yakin Ukraina akan mendapatkan jet tempur F-16 buatan AS.

"Fokus pentingnya adalah memastikan bahwa ketika mereka (Ukraina) melakukannya, mereka terlatih dengan baik, mereka dapat merawat pesawat, dan menggunakannya dengan cara yang cerdas."

Koalisi dari 11 negara akan mulai melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 pada Agustus 2023 di Denmark dan pusat pelatihannya akan didirikan di Rumania.

Ukraina telah lama meminta F-16 buatan Lockheed Martin, tetapi Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan bulan lalu tidak ada keputusan akhir tentang Washington yang mengirim pesawat itu.

Pejabat AS memperkirakan akan memakan waktu setidaknya 18 bulan untuk pelatihan dan pengiriman pesawat ke Ukraina.

AS sendiri telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina lebih dari US$41 miliar atau sekitar Rp616 triliun sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper