Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBB: Rusia Tolak Bantu Warga Ukraina yang Terdampak Banjir Bendungan Kakhkova

PBB mengatakan bahwa Rusia menolak membantu penduduk di wilayah Ukraina yang terkena dampak jebolnya bendungan Kakhkova.
Bendungan besar era Soviet di bagian selatan Ukraina yang dikuasai Rusia jebol pada Selasa (6/6/2023), menyebabkan banjir melintasi zona perang yang menurut Ukraina dan Rusia merupakan serangan yang disengaja oleh pasukan lain./Reuters
Bendungan besar era Soviet di bagian selatan Ukraina yang dikuasai Rusia jebol pada Selasa (6/6/2023), menyebabkan banjir melintasi zona perang yang menurut Ukraina dan Rusia merupakan serangan yang disengaja oleh pasukan lain./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa Moskow telah menolak permintaan untuk membantu penduduk di wilayah Ukraina selatan yang dikuasai Rusia yang terkena dampak jebolnya bendungan Kakhkova dan berjanji untuk melanjutkan upaya kemanusiaan.

Jebolnya bendungan di stasiun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) telah membanjiri wilayah yang luas dan menciptakan kondisi yang sulit bagi ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal atau tanpa layanan vital.

Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko, menulis di Facebook, bahwa 17 korban tewas akibat hancurnya bendungan Kakhkova dan 31 masih hilang. Hampir 900 rumah terendam air dan lebih dari 3.600 orang telah dievakuasi.

Pernyataan PBB, yang dikeluarkan oleh Koordinator Kemanusiaan untuk Ukraina, Denise Brown, mengatakan badan dunia itu akan terus terlibat untuk mencari akses yang diperlukan.

"Kami mendesak pihak berwenang Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional. Bantuan tidak dapat ditolak bagi orang yang membutuhkannya,” katanya melansir Reuters, Senin (19/6/2023).

Ukraina dan Rusia Saling Menyalahkan

Bagian dari wilayah Kherson Ukraina, yang direbut oleh pasukan Rusia pada hari-hari pertama invasi Februari 2022, tetap berada di bawah kendali Rusia.

Pejabat Ukraina telah berulang kali menuduh Rusia gagal mengevakuasi atau menyediakan kebutuhan dasar bagi mereka yang berada di wilayah yang dikuasai Moskow.

Kyiv melaporkan setidaknya satu insiden penembakan Rusia terhadap penduduk yang dievakuasi menyebabkan tiga orang tewas.

Andrei Alekseyenko, Ketua Administrasi yang ditempatkan Rusia di wilayah Kherson yang diduduki Moskow, mengatakan di aplikasi pesan Telegram bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 29 orang.

Tim ahli hukum internasional yang membantu jaksa Ukraina dalam penyelidikan mengatakan dalam temuan awal bahwa "sangat mungkin" kehancuran bendungan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam oleh Rusia.

Kremlin menuduh Kyiv menyabotase bendungan pembangkit listrik tenaga air yang menampung waduk seukuran Great Salt Lake Amerika Serikat (AS) untuk memutus sumber utama air Krimea dan mengalihkan perhatian dari serangan balasan yang "gagap" terhadap pasukan Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper