Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina mengatakan Rusia telah menargetkan bendungan lain, dan kali ini di wilayah Zaporizhzhia.
Seorang Juru Bicara Militer Ukraina Valeriy Shershen mengatakan pasukan Moskow meledakkan bendungan di dekat Desa Novodarivka, yang menyebabkan banjir di kedua tepi sungai Mokri Yaly.
Dia mengatakan Rusia sengaja meledakkan bendungan di wilayah tersebut untuk menghentikan gerak maju Ukraina menuju wilayah yang diduduki, seperti dilansir dari BBC, pada Senin (12/6/2023).
Sementara itu, bendungan besar Kakhovka sebelumnya telah jebol dan menyebabkan banjir besar di wilayah sekitarnya, pada Senin pekan lalu.
Militer Ukraina dan NATO menuduh Rusia yang bertanggung jawab, sementara Rusia menyalahkan Ukraina. Ribuan orang telah dievakuasi dari dataran rendah di kedua sisi Sungai Dnipro.
Adapun Ukraina juga mengumumkan perebutan kembali pemukiman pertamanya sejak presiden mengakui bahwa serangan balasan yang telah lama dijanjikan sedang berlangsung.
Baca Juga
Sementara itu, Ukraina menuduh Rusia meledakkan sebuah bendungan kecil menyusul jebolnya bendungan utama Kakhovka sepekan yang lalu.
Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bahwa serangan balasan yang sangat dinanti-nantikan negaranya terhadap Rusia telah dimulai, pada Sabtu (11/6/2023).
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Ukraina mengatakan telah membebaskan 3 desa di tenggara negara itu.
Rekaman di media sosial menunjukkan pasukan Ukraina merayakan perebutan itu di permukiman tetangga Blahodatne dan Neskuchne di wilayah Donetsk.
Wakil Menteri Pertahanan Kyiv Hanna Maliar mengatakan bahwa di dekat wilayah Makarivka juga diambil.
Moskow belum mengkonfirmasi perebutan desa manapun, dengan mengatakan telah memukul mundur serangan Ukraina di wilayah tersebut dengan permukiman yang relatif kecil.