Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politik AS Memanas, Trump Kirim Pasukan Garda Nasional ke Wilayah Demokrat

Trump ambil alih kepolisian Washington D.C. dan kerahkan 800 Garda Nasional untuk atasi kejahatan, meski data tunjukkan penurunan kriminalitas.
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengambil alih sementara kepolisian Washington, D.C., dan mengerahkan 800 personel Garda Nasional dengan alasan memerangi lonjakan kejahatan.

Melansir Reuters pada Selasa (12/8/2025), Trump menyebut langkah itu diperlukan untuk menyelamatkan Washington dari gelombang kejahatan. Data menunjukkan kejahatan dengan kekerasan memang melonjak pada 2023, namun menurun tajam sejak saat itu.

“Ibu kota negara kita telah diambil alih oleh geng kekerasan dan penjahat haus darah,” ujar Trump di Gedung Putih.

Keputusan tersebut melewati otoritas pemimpin terpilih di tingkat kota dan menjadi contoh pendekatan Trump di periode keduanya yang kerap menggunakan kekuasaan eksekutif secara agresif, melampaui preseden modern, dan menentang norma politik yang berlaku.

Langkah ini merupakan kali kedua Trump mengerahkan pasukan ke kota yang dipimpin oleh kepala daerah dari Partai Demokrat. Pada Senin, persidangan federal di San Francisco dimulai untuk menentukan apakah Trump melanggar hukum AS saat mengirim Garda Nasional ke Los Angeles pada Juni tanpa persetujuan Gubernur California Gavin Newsom.

Trump juga memberi sinyal bahwa kota besar lain yang dipimpin Partai Demokrat berpotensi menjadi target kebijakan serupa, termasuk Chicago. 

“Jika perlu, kita akan melakukan hal yang sama di Chicago, yang merupakan bencana. Semoga Los Angeles memperhatikan," katanya.

Selama kampanye pemilihan, platform hukum dan ketertiban Trump kerap disertai sentimen rasial, dengan menyoroti kota mayoritas Demokrat seperti Baltimore, Chicago, dan Washington—yang memiliki populasi kulit hitam besar—saat membicarakan kejahatan di wilayah perkotaan.

Dalam beberapa hari terakhir, ratusan aparat dari lebih dari selusin lembaga federal telah dikerahkan ke Washington. Jaksa Agung Pam Bondi akan memimpin kepolisian ibu kota selama periode pengambilalihan ini.

Militer AS menyebut personel Garda Nasional akan melaksanakan tugas administratif, logistik, dan kehadiran fisik untuk mendukung penegakan hukum, dengan 100–200 personel aktif mendampingi aparat pada satu waktu.

Wali Kota Washington Muriel Bowser menolak klaim Trump soal maraknya kejahatan, dengan menegaskan bahwa angka kriminalitas pada 2024 mencapai level terendah dalam lebih dari tiga dekade. Berdasarkan data kepolisian kota, kejahatan dengan kekerasan turun 35% pada 2024 dan kembali turun 26% dalam tujuh bulan pertama 2025.

Meski demikian, Bowser menyatakan akan tetap bekerja sama dengan pemerintah federal. 

“Kami akan bekerja bersama, meski saya tetap menolak klaim adanya kejahatan meluas,” ujarnya. 

Sementara itu, Jaksa Agung Washington Brian Schwalb menyebut langkah Trump tidak sah dan sedang mempertimbangkan opsi hukum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro