Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era SBY Denny Indrayana menuding sikap cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2024 untuk menjegal Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Denny mengkritisi niat Jokowi yang ingin cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Sebagai wasit, dia berpendapat Jokowi tak boleh berpihak ke kandidat tertentu.
“Beliau adalah wasit. Kompetisi harus dibiarkan berjalan adil buat semua kesebelasan. Tidak boleh wasit mendukung tim Prabowo [Subianto] – [Ganjar] Pranowo, sambil berusaha mendiskualifikasi tim Anies Baswedan,” ujar Denny lewat akun Twitternya, @dennyindrayana, Rabu (31/5/2023).
Menurutnya, presiden yang tak netral melanggar konstitusi yang mengamanatkan pemilu yang jujur dan adil. Dia mengklaim Jokowi membiarkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk ‘mencopot’ Partai Demokrat.
Memang, pada awal Mei lalu Moeldoko mengajukan Peninjauan Kembali (PK) terhadap kasasi atas putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) Nomor Perkara 487 K/TUN/2022. Putusan itu MA itu menegaskan kepengurusan sah Partai Demokrat yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Jokowi tidak bisa mengatakan ‘pencopetan’ partai sebagai hak politik Moeldoko. Mencopet partai yang sah adalah kejahatan,” ucapnya.
Baca Juga
Gerindra dan Golkar Dukung Jokowi
Sebelumnya, Partai Gerindra dan Partai Golkar sepakat agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus cawe-cawe atau terlibat langsung dalam penyelenggaraan pemilihan presiden alias Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merasa pernyataan Jokowi tepat soal dirinya harus cawe-cawe demi kepentingan negara. Bagaimanapun, lanjutnya, Jokowi ingin hasil kinerjanya berlanjut setelah 2024.
"Kan Jokowi sudah bekerja sangat baik, 10 tahun. Beliau ingin capaiannya selama 10 tahun terus berlanjut. Beliau punya aspirasi dan hak politik yang disebut cawe-cawe tadi," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).
Sejalan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menilai Jokowi memang harus ikut cawe-cawe pada Pilpres 2024 untuk kepentingan bangsa dan negara. Doli mengatakan, masih banyak program presiden yang belum selesai.
"Tentu Pak jokowi punya kepentingan untuk penerus kepresiden berikutnya itu melanjutkan hal-hal baik yang belum tuntas gitu. Saya kira konteks cawe-cawe dalam konteks itu. Menurut saya enggak ada masalah," ungkap Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).