Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud MD mengakui bahwa mafia hukum hingga mafia tambang paling sulit diberantas.
Hal tersebut disampaikan oleh Mahfud MD pada YouTube resmi Sekretariat Kabinet RI. “Mereka sulit ditangani karena terkadang bercampur antara orang ingin berusaha baik-baik, orang yang ingin berusaha secara ilegal, bercampur dengan preman, bercampur dengan back up dari pejabat,” ujar Mahfud dalam streaming YouTube, Selasa (30/5/2023).
Meski sulit, Mahfud menegaskan bahwa dirinya tidak takut untuk menuntaskan permasalahan mafia di Indonesia, hanya saja dirinya merasa tidak enak jika harus menegur pelaku mafia tersebut, khususnya mafia yang di back up oleh pejabat.
“Kadang kala kita menyelesaikan masalah itu ada di backing ini dan backing itu, sebenarnya tidak takut juga saya, tapi tidak enak kalau saya harus bilang “wong sangat penting jangan back up gitu dong” misal bilang ke atasannya dan seterusnya,” jelasnya.
Mahfud MD mengaku memiliki berbagai cara untuk menuntaskan permasalahan mafia tersebut, salah satunya membuka kasus kepada publik agar pelaku mafia tidak bisa menghindar.
Dia mencontohkan kasus Ferdy Sambo, banyak pihak mengatakan kasus ini merupakan persoalan tembak menembak antara pelaku dan korban.
Baca Juga
Namun dia tidak percaya dengan hal ini, dan meminta kepada penyidik untuk terus menindaklanjuti. Pada akhirnya mengerucut kalau kasus ini adalah pembunuhan.
“Daripada saya berbisik atau berbicara berdua, lebih baik saya bicara secara terbuka agar pelaku tidak bisa menghindar. Bukan saya ingin sombong, tapi ketika saya berbicara, dukungan publik itu mengalir, kalau dukungan publik mengalir dia tidak bisa mengelak,” jelasnya.