Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia vs Ukraina: Jenderal AS Prediksi Putin Tidak Akan Menang Secara Militer

Pemimpin Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Mark Milley menilai bahwa Rusia tidak akan mampu memenangkan perang di Ukraina. 
Tangkapan layar - Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina di Bakhmut, Ukraina bagian Timur pada Selasa (9/5/2023). Tentara Rusia melarikan diri dari posisinya saat pertempuran berlangsung./Reuters
Tangkapan layar - Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina di Bakhmut, Ukraina bagian Timur pada Selasa (9/5/2023). Tentara Rusia melarikan diri dari posisinya saat pertempuran berlangsung./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Pemimpin Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Mark Milley menilai bahwa Rusia tidak akan mampu memenangkan perang di Ukraina. 

Hal ini disampaikan Milley ketika dirinya tengah berbincang dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin setelah menghadiri pertemuan virtual Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina. 

“Secara militer, perang ini tidak akan dimenangkan oleh Rusia,” ujarnya dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (27/5/2023). 

Kendati demikian, meski Rusia kemungkinan besar tak akan mencapai kemenangan militer, Jenderal AS ini meminta agar Ukraina tak berpikir bahwa mereka dapat mengusir seluruh pasukan Moskow di wilayah Kyiv. 

Menurutnya, sulit bagi Ukraina untuk bisa menjalankan rencana tersebut. Akan menjadi pertempuran berdarah jika hal itu dipaksakan dalam waktu dekat, ujarnya. 

“Saya tidak mengatakan [mengusir Rusia dari setiap wilayah Ukraina] itu akan mudah. Saya hanya mengatakan itu tugas yang sangat sulit,” tuturnya. 

Sementara itu, dalam pertemuannya bersama Kelompok Kontak Pertahanan Rusia, Milley juga membahas soal rencana AS yang akan menyelidiki dugaan serangan di sekitar Belgorod. 

Dia turut membahas soal keputusan pemerintah AS untuk mengirimkan jet tempur F-16 ke Ukraina. 

Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk memberi lampu hijau transfer F-16 ke Ukraina setelah berbulan-bulan Kyiv secara terbuka meminta jet untuk membantu pertahanan udaranya.

Washington mengatakan, jet tempur tersebut akan membantu memperkuat dan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Ukraina dan pelatihan pengoperasian F-16 akan dilakukan di luar Ukraina, di suatu tempat di Eropa.

Hal ini dinilai sebagai keputusan yang tepat lantaran jika bantuan jet tempur F-16 dijanjikan lebih awal, maka akan berdampak negatif terhadap kemampuan AS untuk menyediakan uang dan senjata yang lebih mendesak bagi Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper