Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

20 Ribu Tentara Bayaran Rusia Wagner Tewas di Bakhmut

Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin mengumumkan bahwa 20 ribu pejuangnya tewas di Bakhmut.
Nancy Junita
Nancy Junita - Bisnis.com 26 Mei 2023  |  06:07 WIB
20 Ribu Tentara Bayaran Rusia Wagner Tewas di Bakhmut
Tangkapan layar - Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina di Bakhmut, Ukraina bagian Timur pada Selasa (9/5/2023). Tentara Rusia melarikan diri dari posisinya saat pertempuran berlangsung. - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin mengumumkan bahwa 20 ribu pejuangnya tewas di Bakhmut.

Melansir BBC, Jumat (26/5/2023), Rusia menggunakan kelompok Wagner untuk merebut Bakhmut dari Ukraina. Tentara bayaran ini memusatkan upaya mereka di kota itu selama berbulan-bulan dan taktik pengiriman pasukan yang mahal dan tanpa henti secara bertahap mengikis perlawanan Kyiv.

Prigozhin telah muncul sebagai pemain kunci dalam invasi skala penuh Rusia ke Ukraina yang diluncurkan pada Februari 2022, dan bertanggung jawab atas tentara bayaran swasta.

Dia merekrut ribuan penjahat yang dihukum dari penjara untuk kelompoknya - tidak peduli seberapa berat kejahatan mereka - selama mereka setuju untuk memperjuangkan Wagner di Ukraina.

Sekitar setengah dari 20.000 pejuang Wagner yang tewas di Bakhmut adalah narapidana, kata Prigozhin pekan ini.

Awal bulan ini, Amerika Serikat (AS) mengatakan lebih dari 20.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran memperebutkan Bakhmut dan 80.000 lainnya terluka. BBC tidak dapat memverifikasi angka secara independen.

Ukraina belum merilis angka korbannya di Bakhmut, tetapi juga mengalami kerugian besar.

Kini, Wagner mulai menarik pasukannya dair Bakhmut seiring dengan penguasaan kota itu, dan Prigozhin berjanji menyerahkannya kepada tentara Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Perang Rusia Ukraina Ukraina Rusia
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top