Bisnis.com, JAKARTA — Eks pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo telah melaporkan harta kekayaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Dari laporan LHKPN terbaru, Rafael Alun Trisambodo mencatatkan kenaikan harta pada 2022.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2022, Rafael Alun Trisambodo melaporkan total harta Rp56,7 miliar. Jumlah itu naik Rp660,2 juta dari pelaporan hartanya pada 2021.
Rafael tidak melaporkan kepemilikan utang, sehingga nilai hartanya itu sepenuhnya merupakan kepemilikan harta, baik berupa tanah dan properti, kendaraan, surat berharga, hingga uang kas.
Sebanyak 91,5 persen harta yang Rafael Alun laporkan dalam LHKPN 2022 berupa tanah dan bangunan, yang nilainya mencapai Rp51,9 miliar. Nilainya naik Rp25 juta dari posisi tahun sebelumnya, karena adanya kenaikan harga tanah seluas 525 m2 di Sleman.
Rafael melaporkan kepemilikan alat dan trasportasi total senilai Rp1 miliar pada 2022. Dalam pelaporannya itu tidak terdapat Jeep Wrangler Rubicon yang menjadi sorotan akibat kasus penganiayaan dan tindakan pamer harta anaknya, Mario Dandy Satriyo.
Pada 2021 Rafael melaporkan kepemilikan Toyota Camry 2008 senilai Rp125 juta dan Toyota Kijang 2018 senilai Rp300 juta. Lalu, pada 2022 kedua kendaraan itu mengalami penurunan nilai, lalu terdapat penambahan pelaporan kepemilikan Toyota Jeep FJ40RV UC 1980 senilai Rp75 juta dan Toyota Jeep Land Cruiser 200 senilai Rp650 juta.
Kepemilikan surat berharga yang dilaporkan Rafael pada 2022 senilai Rp1,5 miliar, jumlahnya turun Rp50 juta dari tahun sebelumnya. Adapun, pelaporan kas dan setara kas Rafael pada 2022 senilai Rp1,45 miliar, naik Rp105,2 juta dari tahun sebelumnya.
Properti Milik Rafael Alun Trisambodo
Rafael tercatat memiliki harta kekayaan puluhan miliar sejak beberapa tahun lalu, ditopang oleh aset tanah dan bangunan. Pada 2016, dia melaporkan sembilan harta tanah dan bangunan, baik yang dia peroleh sendiri maupun berasal dari hibah.
Baca Juga
Lima aset tanah dan bangunan milik Rafael yang berada di kawasan ibu kota Jakarta mendominasi total harta. Aset dengan nilai terbesarnya adalah tanah dan bangunan seluas 766m2/559 m2 di Jakarta Barat.
Aset-aset Rafael yang berada di sekitaran Jakarta mencatatkan kenaikan nilai dari 2016 hingga 2022, menjadi pendorong utama harta pejabat eselon III itu.
Kenaikan nilai tanah dan bangunan tercatat dalam LHPKN Rafael pada 2017 dan 2020. Pada 2021, Rafael memperoleh warisan dua bidang tanah di Sleman, Yogyakarta dengan total nilai Rp405,7 juta.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa total harta kekayaan Rafael itu tidak masuk akal, sehingga dia meminta Inspektur Jenderal (Itjen) Kemenkeu untuk melaporkan pengawasan, investasi, dan eksaminasi terhadap Rafael.
"Terhadap yang bersangkutan, di mana masyarakat sudah mengatakan 'oh ini kayaknya doesn't make sense' [tidak masuk akal] tentu kita juga tahu itu tidak make sense," ujar Sri Mulyani.
