Bisnis.com, JAKARTA -- Elektabilitas Ganjar Pranowo kembali ke puncak usai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendekalrasikannya sebagai capres.
Hal tersebut ditemukan dalam survei Indikator Politik Indonesia pada periode 30 April hingga 5 Mei 2023. Seperti diketahui, deklarasi Ganjar sebagai Bacapres PDIP di Batu Tulis, Bogor, berlangsung pada 21 April 2023.
Elektabilitas Ganjar pada survei terbaru yakni 29,3 persen atau yang tertinggi dalam simulasi 19 nama capres.
"Suara Ganjar itu rebound di survei pascadeklarasi PDI Perjuangan maupun PPP. Rebound-nya cukup tajam, dari 19,8 persen naik [ke 29,3 persen]," terang Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi pada rilis survei Peta Elektoral Pascadeklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP dan PPP, Kamis (18/5/2023).
Seperti diketahui, elektabilitas Ganjar sempat turun bahkan disalip oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada survei sebelumnya. Hal itu besar dipengaruhi oleh batalnya Piala Dunia U-20, yang penyelenggaraannya ditolak oleh Ganjar karena keikutsertaan Timnas Israel.
Namun demikian, usai deklarasi langsung oleh PDIP sebagai bacapres, Ganjar menikmati peningkatan suara elektabilitasnya.
Baca Juga
Namun demikian, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu juga tercatat mengalami peningkatan. Saat ini, elektabilitas menteri Presiden Joko Widodo itu sebesar 24,2 persen.
"Jadi setelah kemarahan terhadap pembatalan Indonesia sebagia tuan rumah [Piala Dunia], publik mulai melupakan dan mulai melirik Ganjar lagi. Tetapi, tidak menurunkan elektabilitas Pak Prabowo," jelas Burhanuddin.
Di sisi lain, elektabilitas bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan terpantau semakin turun dari survei sebelumnya. Saat ini, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu tercatat 15 persen, atau turun dari survei sebelumnya 15,9 persen.
Menurut Burhanuddin, hal tersebut merupakan imbas dari approval rating kepada Presiden Jokowi yang tinggi belakangan ini.
Sebagai informasi, survei terbaru Indikator Politik ini dilakukan selama 30 April hingga 5 Mei 2023. Target populasi survei yakni WNI berusiamn 17 tahun ke atas atau sudah menikan dan memiliki ponsel, atau sekitar 83 persen dari populasi nasional.
Namun demikian, Burhanuddin mengaku bahwa 17 persen sisanya yang merupakan kelompok masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah yang tidak memiliki ponsel, tidak terwakili.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) dengan 1.200 responden dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error diperkirakan sekitar 2,9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.