Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan bahwa usai berjalannya pembicaraan antara beberapa pejabat Ukraina, Rusia, Turki, dan PBB, para pihak menyepakati perpanjangan pakta biji-bijian Laut Hitam.
Sebelumnya, Rusia telah mengancam untuk keluar dari perjanjian pada 18 Mei menyusul hambatan ekspor biji-bijian beserta pupuknya. Keempat pihak tersebut membahas proposal PBB guna memperpanjang kesepakatan pada Kamis (11/5/2023).
"Para pihak sedang mendekati kesepakatan tentang perpanjangan periode perjanjian biji-bijian," kata Akar dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian pertahanan Turki, dikutip Reuters pada Sabtu (13/5/2023).
Pembicaraan yang dilakukan selama dua hari di Istanbul tersebut terlihat selesai tanpa adanya persetujuan Rusia terkait perpanjangan.
AS dan Turki menengahi menjadi penengah pada perjanjian Laut Hitam tersebut sebagai upaya penanganan pada krisis pangan global yang diperburuk dengan perang di Ukraina.
Di waktu yang sama, PBB memberi persetujuan untuk membantu Moskow memfasilitasi pengiriman pertanian sendiri.
Baca Juga
Pada hari Kamis, Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat berbicara dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan apabila dibutuhkan terkait perpanjangan kesepakatan, tetapi hingga saat ini rencana tersebut belum juga terealisasi.
Adapun Akar mengumumkan bahwa dia telah memperoleh informasi bahwa kesepakatan yang dicapai bertujuan untuk pengembalian enam kapal dagang Turki yang kini berada di Pelabuhan Ukraina.