Bisnis.com, JAKARTA - Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada 12 Mei bahwa Rusia telah kehilangan 197.670 tentara di Ukraina sejak awal invasi skala penuh pada 24 Februari tahun lalu.
Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina jumlah ini termasuk 750 korban yang diderita pasukan Rusia selama beberapa hari terakhir.
Laporan tersebut juga menjelaskan Rusia juga kehilangan 3.745 tank, 7.295 kendaraan tempur lapis baja, 5.996 kendaraan dan tangki bahan bakar, 3.068 sistem artileri, 559 sistem peluncuran roket ganda, 312 sistem pertahanan udara, 308 pesawat terbang, 294 helikopter, 2.636 drone, dan 18 kapal. .
Sementara"ledakan tunggal yang kuat" terdengar di pusat Melitopol yang diduduki Rusia di Oblast Zaporizhzhia, Walikota Ivan Fedorov melaporkan di Telegram pada pagi hari tanggal 12 Mei.
Fedorov mengatakan bahwa rincian lebih lanjut dari ledakan tersebut akan menyusul, tetapi tidak memberikan informasi tambahan apapun.
Melitopol telah berada di bawah pendudukan Rusia sejak akhir Februari 2022. Ledakan terjadi secara teratur di wilayah pendudukan karena gerakan partisan lokal Ukraina menargetkan otoritas pendudukan, kolaborator, dan peralatan militer Rusia.
Sebelumnya pada 2 Mei, wakil kepala kantor regional Urusan Dalam Negeri yang dipasang Rusia di Oblast Zaporizhzhia dilaporkan dirawat di rumah sakit setelah membuka gerbang di Melitopol tempat alat peledak ditanam.
Pada 27 April, kolaborator lokal Rusia Oleksandr Mishchenko tewas dalam ledakan di Melitopol.