Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhan Inggris: Rusia Andalkan Rudal Kalibr Buat Hadang Serangan Balik Ukraina

Perang Rusia vs Ukraina hari ini, Rusia andalkan rudal Kalibr buat hadang serangan balik Ukraina.
Prajurit Ukraina berdiri di lokasi setelah serangan rudal Rusia di pasar di desa Shevchenkove, wilayah Kharkiv, Ukraina, pada 9 Januari. Bloomberg/Sergey Bobok/AFP/Getty Images
Prajurit Ukraina berdiri di lokasi setelah serangan rudal Rusia di pasar di desa Shevchenkove, wilayah Kharkiv, Ukraina, pada 9 Januari. Bloomberg/Sergey Bobok/AFP/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris sebut Rusia mengandalkan rudal jenis Kalibr untuk mengganggu serangan balik Ukraina.

Rusia memandang rudal jelajah jenis Kalibr sebagai potensi utama serangan jauh di dalam wilayah Ukraina untuk mengganggu serangan balasan. Tetapi, menurut Kemenhan Inggris, persediaan rudal tersebut kemungkinan terbatas.

Tercatat pada tanggal 9 Mei, Armada Laut Hitam Rusia meluncurkan delapan rudal jelajah serangan darat SS-N-30a SAGARIS (NATO melaporkan nama Kalibr) di Ukraina, hanyalah penggunaan kedua dari roket ini sejak 9 Maret.

Adapun dari intelijen Inggris, hingga Maret 2023, angkatan laut Rusia sering meluncurkan Kalibr untuk menyerang Ukraina. Namun berhenti menggunakannya untuk memulihkan stok cadangannya.

Selain tugas jangka pendek untuk mencoba menghalangi serangan balik Ukraina yang akan datang, Rusia dilaporkan mengharapkan rudal Kalibr untuk melakukan peran penting dalam setiap konflik hipotetis dengan NATO.

“Bagaimana menggunakan senjata yang langka dan mahal ini adalah salah satu dari banyak dilema yang dihadapi para komandan Rusia karena perang di Ukraina telah berlangsung lebih lama dari yang mereka rencanakan semula,” pembaruan itu menyimpulkan.

Mengutip laporan CNN melaporkan pada 12 Mei, senior militer AS dan seorang pejabat tinggi Barat mengatakan, Angkatan Bersenjata Ukraina telah memulai membentuk operasi menjelang serangan balasan.

Membentuk taktik standar yang dikembangkan sebelum operasi gabungan besar, melibatkan penyerangan target seperti depot senjata, pusat komando, kendaraan lapis baja, dan sistem artileri untuk mempersiapkan medan perang bagi pasukan yang bergerak maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper