Bisnis.com, JAKARTA – Aksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak para pemimpin Asean menikmati suasana menjelang Matahari terbenam dari atas kapal Pinisi di perairan Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5/2023), memiliki makna tersendiri.
Mengenalkan Labuan Bajo, hal itu yang tergambar dari setiap gerak-gerik orang nomor satu di Indonesia itu, saat mengajak Kepala Negara Asean berkeliling di lokasi yang seringkali dianggap sebagai surga tersembunyi di bagianTimur Indonesia itu.
Tak hanya mengungkap bahwa Labuan Bajo memiliki banyak sekali objek wisata terkenal antara lain: Pulau Komodo, Pantai Pink, Manta Point, tetapi menegaskan bahwa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 Asean 2023 pun melirik lokasi tersebut agar surga yang tersembunyi dapat dibagikan kepada dunia melalui ajang internasional.
“Banyak tempat wisata di Labuan Bajo yang bagus, Pulau Rinca, ada Taman Nasional Komodo, Pulau Padar, Gua Batu Cermin. Labuan Bajo juga tempat yang bagus untuk diving dan snorkeling,” ujar Jokowi kepada para pemimpin Asean dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (11/5/2023).
Tidak hanya itu, budaya Indonesia pun turut diperkenalkan di sana melalui alunan musik dari Sasando yang mengiringi perjalanan Presiden bersama para pemimpin Asean di kapal Lako Di’a pada sore itu.
Setelah berlayar selama kurang lebih satu jam, kapal pinisi berlabuh kembali di Marina Labuan Bajo. Namun, upaya mendeklarasikan bahwa terdapat banyak surga tersembunyi di Indonesia dapat dikatakan sangat berhasil. Bagaimana tidak, Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr., misalnya, mengaku bahwa kegiatan ini merupakan ide yang sangat baik untuk menjernihkan kembali pikiran selepas seharian bekerja.
Baca Juga
"Seperti yang dijanjikan oleh Presiden Widodo adalah kami datang ke kapal dan kami tidak terlalu memikirkan ekonomi dan masalah, keamanan, dan itu benar sekali, itu ide yang sangat bagus untuk menjernihkan pikiran jadi kembali ke bekerja dan menyegarkan," ujar Presiden Filipina.
Marcos melanjutkan, Labuan Bajo memiliki keindahan yang tak tergambarkan yang terlukis dari pemandangannya yang elok dan memanjakan mata.
“Jadi kami sangat khawatir karena ketika saatnya tiba bagi kami untuk menjadi tuan rumah Asean, kami harus melakukan yang lebih baik dari ini. Indonesia menetapkan standar sangat tinggi, kita harus bersaing," tutur Marcos.
Ibu Negara Filipina Louise Aranetta-Marcos yang berada di sampingnya pun langsung menimpali bahwa perjalanan selama 1 jam itu sangat romantis untuk dilalui.
"Dan romantis!" tambahnya.
Senada, Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, juga tampak menikmati perjalanan di atas kapal pinisi tersebut. Ia sangat senang bahwa ia akan melihat Matahari terbenam.
"Oh rasanya sangat menyenangkan, sejauh ini sangat tenang, sangat mulus, kami menantikan untuk melihat matahari terbenam. Saya sangat senang kita bisa melihat matahari, saya pikir itu cukup spektakuler," ujar PM Lee.
Lee menuturkan bahwa ini merupakan kali pertamanya mengunjungi NTT. Menurutnya, dia telah melihat foto keindahan NTT, tetapi ketika melihatnya secara langsung ternyata lebih baik.
Dia pun mengaku akan kembali mengunjungi NTT pada masa depan untuk menyelam maupun melihat komodo.
"Saya pikir akan ada banyak turis yang ingin datang juga, terutama dengan hotel-hotel baru yang akan datang," ucapnya.
Rupanya, tidak hanya PM Lee yang menikmati perjalanan hingga berencana untuk datang kembali ke Labuan Bajo. Pangeran Abdul Mateen dari Brunei Darussalam yang juga turut dalam kapal tersebut juga mengaku sangat menikmati perjalanan dengan kapal Lako Di'a tersebut.
"Kami senang dan ini pertama kalinya kami di Labuan Bajo jadi kami senang berada di kapal ini melihat sisi berbeda dari KTT Asean. Ya sangat bagus, sangat santai terutama setelah pertemuan hari yang panjang. Saya tahu Bali sangat terkenal, tetapi Labuan Bajo tidak setenar Bali. Saya pikir KTT Asean ini akan menarik lebih banyak orang untuk datang," ujar Abdul Mateen.
Kegiatan tersebut dilakukan Presiden Jokowi selepas lima rangkaian acara sidang pleno dan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Asean yang baru saja rampung dilaksanakan.
Pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di antaranya adalah Pembukaan dan Sesi Pleno KTT ke-42 Asean 2023, Pertemuan Antarmuka Pemimpin Asean dengan Perwakilan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), Pertemuan Antarmuka Pemimpin Asean dengan Perwakilan Pemuda Asean, Pertemuan Antarmuka Pemimpin Asean dengan Perwakilan Asean Business Advisory Council (Asean-BAC), dan Pertemuan Antarmuka Pemimpin Asean dengan High-Level Task Force on ASEAN Community’s Post-2025 Vision (HLTF-ACV).
Jokowi dan Ibu Negara Iriana pun terlihat menikmati suasana Matahari tenggelam bersama pemimpin Asean yang duduk di atas geladak kapal Pinisi, di atas kursi-kursi yang tersedia dan disusun melingkari meja sebagai tempat para pemimpin Asean dan pendampingnya bercengkerama menghabiskan senja yang indah di laut timur Indonesia.
Terlihat, orang nomor satu di Indonesia itu bersama Ibu Negara duduk di kursi tengah geladak yang bersinggungan dengan tiang utama layar kapal pinisi, duduk mengitari meja seirama arah jarum jam adalah Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim bersama pendamping, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. bersama pendamping, PM Singapura Lee Hsien Loong bersama pendamping, serta PM Timor Leste Taur Matan Ruak bersama pendamping.
Tak hanya itu, terlihat juga Deputi PM sekaligus Menteri Luar Negeri Thailand Don Don Pramudwinai, PM Laos Sonexay Siphandone bersama pendamping, Sultan Hasanal Bolkiah bersama Pangeran Abdul Mateen, PM Vietnam Pham Minh Chinh, dan PM Kamboja Hun Sen yang tepat bersebelahan dengan Presiden Jokowi melengkapi konfigurasi lingkaran.
Adapun, usai menikmati suasana matahari tenggelam, Presiden Ke-7 RI pun dijadwalkan menggelar jamuan makan malam bagi para pemimpin Asean di Ayana Komodo Waecicu Beach.
Dalam jamuan santap malam tersebut, para pemimpin disuguhi asinan buah sebagai makanan pembuka. Sementara itu, menu utamanya bertajuk "Taste of The Archipelago Sea" yang antara lain menyuguhkan sajian lobster, kakap merah khas Bali, hingga nasi minyak berikut beberapa sajian sambal. Adapun untuk makanan penutup, para pemimpin disuguhi kelapa muda.
Sambil menikmati sajian tersebut, para tamu undangan disuguhi beragam penampilan kesenian. Sejumlah penyanyi tampil secara bergantian untuk menghibur para pemimpin Asean, dimulai oleh duet penyanyi Maysha Jhuan dan gitaris Nathania Jhualim yang membawakan lagu "Inikah Cinta".
Selain itu, tampil juga penyanyi Andmesh Kamaleng, Dian Sorowea, grup musik RAN, Gamaliel-Audrey-Cantika (GAC), RDP Generation, hingga penyanyi dangdut Happy Asmara. Persembahan lagu "Gemu Fa Mi Re" yang dibawakan oleh seluruh penyanyi dengan penampilan atraksi kembang api di belakangnya menjadi penutup hiburan pada jamuan santap malam tersebut.
Jokowi pun lagi-lagi berhasil untuk menyikap surga Indonesia, usai sukses di penyelenggaraan G20 di Bali. Kali ini peningkatan standar baru juga disepakati secara tak tertulis dalam pelaksanaan KTT Asean ke depan.