Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditangkap, Ratusan Pendukung Demo

Ratusan pendukung Imran Khan memblokir jalan-jalan di kota asal Khan, Lahore dan jalan utama di kota pelabuhan Karachi. 
Ratusan pendukung Imran Khan memblokir jalan-jalan di kota asal Khan, Lahore dan jalan utama di kota pelabuhan Karachi. /Reuters
Ratusan pendukung Imran Khan memblokir jalan-jalan di kota asal Khan, Lahore dan jalan utama di kota pelabuhan Karachi. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ditangkap oleh Badan Anti Korupsi Pakistan pada Selasa (9/5/2023). 

Khan diringkus oleh pasukan paramiliter saat dirinya tengah menghadiri persidangan permohonan jaminan terkait kasus korupsi yang ditujukan padanya di Pengadilan Tinggi Islamabad.  

Dalam sebuah rekaman yang beredar di media sosial, Khan ditangkap oleh lusinan pasukan paramiliter dengan perlengkapan anti huru hara dan membawa mantan PM Pakistan ini ke dalam van hitam. 

Penangkapan ini terjadi sehari setelah militer memperingatkannya agar tidak membuat tuduhan tak berdasar setelah kembali menuduh seorang perwira senior dan Perdana Menteri Pakistan saat ini Shehbaz Sharif berencana untuk membunuhnya. 

Khan dikabarkan akan dipindahkan ke Pengadilan Anti-Korupsi pada besok hari, Rabu (10/5/2023). 

Adapun, ketegangan meningkat di kota-kota besar setelah penangkapan Khan. Ratusan pendukung memblokir jalan-jalan di kota asal Khan, Lahore dan jalan utama di kota pelabuhan Karachi. 

Hal ini juga menjadi desakan yang disampaikan oleh Pakistan Tehreek-e-Insar (PTI) agar para pendukung dapat segera turun ke jalan. Mereka menilai, penangkapan ini menjadi momentum bagi para anggota untuk membela Khan. 

Sementara itu, pemimpin senior Pakistan Tehreek-e-Insar (PTI) dikabarkan juga telah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas tanggapan mereka terhadap penangkapan mantan PM Pakistan. 

“Ini adalah waktumu, orang-orang Pakistan. Khan selalu membela anda, sekarang saatnya untuk membelanya,” tulis partai asal Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper