Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan PM Pakistan Imran Khan Tuding 3 Pejabat Pakistan Dalang Penembakan Dirinya

3 Pejabat pemerintah Pakistan dituding sebagai dalang dibalik tragedi penembakan mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Politisi oposisi Pakistan Imran Khan/Reuters
Politisi oposisi Pakistan Imran Khan/Reuters
Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menuding pejabat pemerintahan Pakistan sebagai dalang dibalik tragedi penembakan yang menimpanya pada Kamis (3/11/2022) lalu. 
Melansir dari CNN, Imran menyebutkan dua nama yang disebut-sebut sebagai dalang di balik aksi tersebut. Keduanya adalah Perdana Menteri Shehbaz Sharif, Menteri Dalam Negeri Tana Sanaullah, serta pejabat senior intelijen Mayor Jenderal Faisal Naseer. 
 
Keterangan ini pertama kali disampaikan oleh pemimpin senior partai Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), Asad Umar, yang mengaku telah berbincang dengan Khan usai tragedi penembakan terjadi. 
 
Menurut keterangan yang diperoleh Asad, Khan mengaku dirinya telah terlebih dahulu mengetahui rencana pembunuhan yang akan menyerang dirinya. Rencana itu diketahui Khan satu hari sebelum tragedi  terjadi. 
 
Atas kejadian penembakan tersebut, Khan meminta warga Pakistan untuk menuntut ketiga pejabat yang diduga merencanakan serangan untuk segera mengundurkan diri. 
 
Menurut Khan, aksi penembakan terhadap dirinya ini telah menjadi bentuk ketidakadilan terhadap warga Pakistan. 
 
"Selama ketiga orang ini tidak mengundurkan diri, Anda harus memprotes, melawan ketidakadilan, Anda harus melakukan jihad melawan mereka," ujar Khan dikutip dari CNN, Minggu (6/11/2022). 
 
Dilaporkan sebelumnya, Khan mendapatkan tembakan di bagian kaki ketika tengah melakukan konvoi protes anti-pemerintah di kota timur Wazirabad. 
 
Tembakan yang mengenai bagian kaki tersebut akhirnya mengharuskan Khan untuk segera dilarikan ke rumah sakit di Lahore. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper