Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Inggris Bertemu Blinken Bahas Dukungan untuk Ukraina

Menlu Inggris James akan bertemu Antony Blinken untuk membahas dukungan bagi Ukraina.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly (kedua dari kiri) tiba di Westminster Abbey di pusat Kota London pada 6 Mei 2023, menjelang penobatan Raja Charles III Inggris dan Camilla sebagai Permaisuri Inggris./Reuters
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly (kedua dari kiri) tiba di Westminster Abbey di pusat Kota London pada 6 Mei 2023, menjelang penobatan Raja Charles III Inggris dan Camilla sebagai Permaisuri Inggris./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris James Cleverly akan melakukan perjalanan ke Washington untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken tentang penegasan kembali dukungan untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Melansir Reuters, Selasa (9/5/2023), Cleverly juga akan memanfaatkan pertemuan itu untuk membahas hubungan investasi bilateral senilai US$1 triliun antara kedua negara dan kebutuhan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi mengingat ketegangan geopolitik di dunia, kata kantornya.

Perang di Ukraina telah menjadi faktor penyebab inflasi yang lebih tinggi dan biaya energi, sementara kesepakatan untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam berada di bawah tekanan menjelang tanggal kedaluwarsa minggu depan.

Cleverly akan mengadakan pembicaraan dengan Blinken pada hari Selasa (9/5/2023), sebelum bertemu anggota Kongres pada hari Rabu (10/5/2023), dan akan menekankan pentingnya persatuan yang berkelanjutan untuk memastikan Ukraina memenangkan perang, kata kantornya.

Terpisah, Rusia merayakan ulang tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua dengan parade di Lapangan Merah di tengah keamanan yang ketat menyusul serangkaian serangan pesawat tak berawak, termasuk di benteng Kremlin sendiri yang dituding Moskow dilakukan oleh Ukraina.

Hari Kemenangan adalah salah satu hari libur umum terpenting di Rusia, ketika orang memperingati pengorbanan besar yang dilakukan oleh Uni Soviet yang disebut Perang Patriotik Hebat tahun 1941-45. Kala itu sekitar 27 juta warga tewas.

Melansir Reuters, peringatan ini bahkan lebih emosional karena Rusia berduka atas ribuan tentara yang tewas dalam perang hampir 15 bulan di Ukraina yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Rusia juga terguncang oleh serangan pesawat tak berawak, termasuk satu di Kremlin pada 3 Mei yang dikatakan sebagai upaya untuk membunuh Presiden Vladimir Putin.

Ukraina, yang diperkirakan akan segera melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali tanahnya, membantah terlibat.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper