Lafal Surat Ibrahim Ayat 7, Arti, dan Isi Kandungannya

Bisnis.com, JAKARTA - Al-Quran merupakan kitab suci yang menjadi pedoman hidup umat Islam. Ayat Al-Quran mengajarkan banyak hal, tak terkecuali tentang bersyukur.

Salah satu ayat yang menerangkan tentang bersyukur yaitu surat Ibrahim ayat 7.

Bagaimana bunyi ayat tersebut? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Surat Ibrahim Ayat 7 dan Artinya

Mengutip dari quran.nu.or.id, berikut ini lafal surat Ibrahim ayat 7 latin, Arab, dan artinya.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ۝٧

wa idz ta'adzdzana rabbukum la'in syakartum la'azîdannakum wa la'ing kafartum inna ‘adzâbî lasyadîd

Isi Kandungan Surat Ibrahim Ayat 7

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa surat Ibrahim ayat 7 menerangkan seputar rasa bersyukur. Mengutip dari islam.nu.or.id disebutkan bahwa ayat tersebut Allah mengingatkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya untuk selalu bersyukur dan tidak meniru bangsa Yahudi yang tidak pernah bersyukur.

Kata “syukur” dalam Bahasa Arab artinya membuka dan menampakkan. Sedangkan lawan katanya “kufur” artinya menutup dan menyembunyikan.

Dengan demikian, bisa dimaknai bahwa syukur adalah menampakkan nikmat dengan menggunakannya pada tempatnya dan sesuai dengan kehendak pemberinya. Menurut tafsir Al-Misbah, setiap nikmat yang diberikan Allah menuntut perenungan terkait alasan pemberian anugerah tersebut. Lalu, penggunaan nikmat tersebut juga harus sesuai dengan tujuan anugerah tersebut diberikan.

Maka dari itu, seseorang yang kufur nikmat bukan hanya tidak mengakui nikmati yang diterima, namun menutupi dan menyembunyikan nikmat tersebut.

Manfaat Bersyukur

Bersyukur merupakan salah satu sifat baik yang harus dimiliki semua orang. Bersyukur ternyata memberikan banyak manfaat untuk diri kita. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Orang bersyukur lebih produktif

Ternyata, orang yang selalu bersyukur akan lebih produktif karena mereka bisa memanfaatkan resources dan juga pelung yang dimiliki. Orang yang bersyukur akan menggunakan waktu untuk terus aktualisasi diri.

Sementara itu, orang yang mengeluh akan membuang waktunya untuk menyesali diri sendiri. Berlarut-larut dalam nestapa membuat kita kehilangan peluang di depan mata.

2. Lebih bahagia dan optimis

Selain membuat produktif, bersyukur bisa membuat seseorang lebih bahagia dna optimis. Orang yang bersyukur emosinya lebih stabil dan cepat mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapinya. Orang yang bersyukur juga bisa membuat skala prioritas, meskipun sedang dalam keterbatasan.

Sementara itu, orang yang tidak bersyukur akan selalu merasa dirinya paling menderita. Hal ini membuat yang bersangkutan tidak produktif dan tidak akan bertambah nikmat dari Allah.

3. Manfaat bersyukur kembali kepada kita

Bersyukur memberikan manfaat yang akan kembali ke diri kita sendiri. Hal ini diterangkan dalam QS. Luqman ayat 12, yang berbunyi;

‎وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Artinya:

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji" (QS Luqman: 12).

Itulah penjelasan seputar surat Ibrahim ayat 7 yang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Dengan bersyukur, kita juga akan mendapatkan banyak manfaat yang kembali ke diri sendiri.