Bantuan pemerintah
Mengetahui cerita ini, Ema berharap pemerintah memberikan respon untuk membantu menyelamatkan puluhan TNI yang ada di Myanmar itu.
Sebab, selain dipekerjakan tak layak, mereka saat ini juga diduga terancam diperdagangkan.
Ema saat ini sudah tidak mengetahui bagaimana kabar dari suaminya di Myanmar. Sebab, dirinya kali terakhir dihubungi suaminya pada Senin (24/4/2023) siang.
“Sampai sekarang belum ada kabar lagi. Saya dapat kabar itu saja karena suami curi-curi kesempatan. Di sana semua handphone (HP) dikumpulkan. Ada batas 10 menit dan satu pekan sekali boleh pegang HP. Itu pun disadap,” tegasnya.
Ema mengaku bisa menghubungi suaminya karena Afrilian membawa dua buah handphone. Handphone yang satu dikumpulkan, sedangkan satunya lagi disembunyikan untuk menghubungi keluarga di Tanah Air.
Namun setelah hilang kontak, Ema tidak mengetahui lagi kabar mengenai suaminya dan bagaimana kelanjutan nasib TKI yang lain.
Baca Juga
Ponsel cadangan yang dibawa sang suami pun tak bisa lagi dihubungi karena tiba-tiba lost contact.