Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dievakuasi dari Sudan berjumlah 897 orang.
Berdasarkan data awal jumlah WNI yang tercatat di KBRI adalah 1.209 WNI. Namun, setelah dilakukan pemutakhiran data, total WNI yang dapat dikontak dan tercatat, jumlahnya adalah 937 WNI.
Dia menyatakan bahwa terdapat penambahan 31 orang WNI yang dievakuasi dari Sudan untuk tahap pertama, sehingga dari 538 orang menjadi 569 orang yang sudah berada di kota Port Sudan.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa dari 569 orang itu, 557 di antaranya sudah melanjutkan perjalanan melalui laut ke Pelabuhan Jeddah dan telah tiba di Pelabuhan Jeddah sekitar pukul 10.00 WIB, pada hari ini, Rabu (26/4/2023).
Sementara itu, 12 orang lainnya, yaitu 10 tim dari KBRI tetap tinggal sementara di Kota Port Sudan untuk membantu evakuasi tahap kedua, ditambah ada 2 WNI yang saat ini masih menunggu penyelesaian dokumen perjalanan.
"Tim dari Kementerian Luar Negeri yang dipimpin oleh Direktur PWNI, saat ini juga sedang menyebrang dari Jeddah ke Kota Port Sudan untuk membantu evakuasi tahap dua serta menyelesaikan segala urusan terkait evakuasi yang sangat rumit ini," katanya, dalam press briefing pada Rabu (26/4/2023).
Baca Juga
Menlu Retno juga menyatakan proses evakuasi tahap kedua dari Khartoum menuju kota Port Sudan telah tiba di Port Sudan melalui jalur darat dan tiba sekitar pukul 09.30 WIB pada hari ini, Rabu (26/4/2023).
Dia menjelaskan bahwa evakuasi tahap kedua ini terdapat 328 WNI yang terdiri dari 29 orang perempuan, 5 orang anak-anak, dan 294 orang laki-laki.
"Sebagian besar mereka adalah mahasiswa, terdapat pula PMI dengan keluarganya dan seorang tenaga profesional airlines. Keberangkatan mereka dipimpin oleh 4 staf KBRI Khartoum. Kalau yang tahap pertama dipimpin langsung oleh Dubes, yang tahap kedua ini dipimpin oleh tim dari KBRI yang jumlahnya 4 orang," lanjutnya.
Evakuasi kedua dilakukan dengan menggunakan 7 bus dan menempuh perjalanan yang sama dengan evakuasi tahap pertama yaitu dari Kota Khartoum melalui Atbara, kemudian kota Sawakin, dan kemudian ke Kota Port Sudan.
"Selain WNI, evakuasi tahap kedua ini kita juga membawa 7 WNA, yaitu 6 WN Australia dan 1 WN Sudan," tambahnya.
Menlu RI mengatakan telah menerima laporan bahwa 1 dari 7 bus yang membawa WNI evakuasi tahap kedua mengalami kecelakaan di dekat Kota Atbara.
Berdasarkan laporan bahwa kecelakaan tunggal itu terjadi karena kondisi jalan rusak berat dan pengemudi mengalami kelelahan sehingga membuat bus terperosok ke luar jalur.
Kecelakaan tersebut menyebabkan 3 WNI mengalami luka-luka, dan 3 WNI tersebut telah dibawa ke rumah sakit Kota Port Sudan dengan ambulans dan saat ini dirawat dan ditangani di rumah sakit.
"Saya sudah mendapatkan laporan dan terus memantau dari dekat mengenai penanganan rumah sakit di kota Port Sudan terhadap 3 WNI tersebut. Kita doakan 3 WNI tersebut dapat segera pulih dan melanjutkan perjalanan evakuasi," lanjutnya.
Kemudian, Menlu menyampaikan bahwa selain itu terdapat pula 15 WNI yang telah melakukan evakuasi secara mandiri.
Lalu, 25 WNI menyatakan tidak ikut evakuasi karena alasan keluarga. Sedangkan WNI lain sudah tidak berada di Sudan karena sudah kembali ke Indonesia, sedang pulang mudik, atau sedang menjalankan umroh di Saudi Arabia.
Setiba di Jeddah, Menlu menyatakan bahwa para WNI ini akan beristirahat dan akan dipulangkan secara bertahap ke Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada otoritas dan pihak-pihak yang ada di Sudan yang telah membantu kelancaran proses evakuasi via darat dari Khartoum ke kota Port Sudan," kata Menlu mengakhiri.