Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih mendesak China untuk tidak menggunakan perjalanan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke Amerika Serikat (AS) sebagai dalih untuk meningkatkan aktivitas agresif terhadap Taiwan.
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa kedatangan Presiden Tsai Ing-wen ke AS adalah yang terbaru setelah beberapa tahun.
"Republik Rakyat China seharusnya tidak menggunakan transit ini sebagai dalih untuk meningkatkan aktivitas apapun di sekitar selat Taiwan," katanya, seperti dilansir dari Reuters, pada Kamis (30/3/2023).
Tsai Ing-wen akan transit melalui New York dan Los Angeles sebagai bagian dari perjalanan ke dan dari Guatemala dan Belize, dan akan kembali ke Taipei pada 7 April nanti.
Transitnya itu diperkirakan akan melakukan pertemuan dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Los Angeles sekembalinya dari Amerika Tengah bulan depan.
Pertemuan itu akan menjadi yang pertama di AS antara seorang Ketua DPR dan seorang Presiden Taiwan, dan hal tersebut telah membuat marah China.
Baca Juga
Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan Tsai Ming-yen mengatakan transit seperti itu telah terjadi selama bertahun-tahun, saat berbicara di Taipei pada Kamis (30/3/2023).
"Taiwan memiliki hak untuk berkomunikasi dengan komunitas internasional selama proses ini. Saya harap komunis China tidak bereaksi berlebihan," katanya.
Kirby sadar bahwa keadaan saat ini sedang tegang antara AS dan China, tetapi dia mendesak Beijing untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka.
Selama ini China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan telah berjanji untuk membawa pulau yang diperintah secara demokratis itu di bawah kendalinya, jika perlu dengan kekerasan.
Kirby pun mengatakan Washington masih ingin menjadwal ulang perjalanan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing yang ditunda ketika balon mata-mata China yang dicurigai melewati AS dan ditembak jatuh oleh jet tempur negaranya.