Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eropa Panas! Sekutu Putin Siap Hadapi Ancaman NATO

Belarusia terpaksa meningkatkan aktivitas militernya sebagai respons aksi agresif negara NATO.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Istimewa
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Belarusia menyatakan bahwa negaranya tidak memiliki pilihan selain meningkatkan aktivitas militer untuk memperkuat keamanan nasional, di tengah pembangunan militer negara-negara NATO

Hal itu dilakukan setelah mempertimbangkan keadaan dan semua kekhawatiran yang berpotensi muncul dalam bidang keamanan nasional. 

"Belarusia terpaksa mengambil tindakan pembalasan untuk perkuat keamanan dan pertahanannya," kata kementerian itu, seperti dilansir dari TASS, Selasa (28/3/2023). 

Menurutnya, telah terjadi langkah-langkah koersif sepihak dalam politik, ekonomi dan potensi militer yang berkembang dari negara NATO di perbatasan. 

"Langkah-langkah koersif sepihak dalam politik dan ekonomi digabungkan dengan potensi militer yang berkembang dari negara-negara tetangga NATO tepat di perbatasan kita," lanjutnya. 

Dia menyatakan adanya reaksi berlebihan negara-negara lain terhadap laporan tentang prospek pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarus.

Para diplomat di negara itu menekankan bahwa Barat selama ini telah ikut campur langsung dan terang-terangan dalam urusan dalam negeri, yang bertujuan mengubah arah geopolitik atau mengubah sistem politik Belarus.

"Secara langsung bertentangan dengan komitmen yang dibuat oleh beberapa penandatangan Memorandum Budapest tentang Jaminan Keamanan sehubungan dengan bergabungnya Belarusia dalam Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir," tambah kementerian itu. 

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan atas permintaan Minsk, bahwa Rusia akan mengerahkan senjata nuklir taktisnya di Belarusia, mirip dengan yang telah dilakukan Amerika Serikat (AS) selama beberapa waktu di wilayah sekutunya. 

Rusia telah menyerahkan sistem rudal Iskander berkemampuan nuklir ke Belarusia. Menurut pemimpin Rusia itu, fasilitas penyimpanan khusus untuk nuklir taktis akan dibangun di Belarus pada 1 Juli mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper