Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

H-4 Puasa Ramadan, Ini Hari yang Dilarang Membayar Utang atau Qadha

Berikut hari yang dilarang untuk melakukan puasa qadha atau membayar utang puasa Ramadan.
Niat Puasa Ramadhan/Freepik
Niat Puasa Ramadhan/Freepik

Bisnis.com, SOLO - Puasa Ramadhan segera menyambut umat muslim dalam beberapa hari lagi.

Bagi umat muslim, puasa Ramadan dilakukan selama 29 atau 30 hari dengan hukum wajib.

Seorang muslim yang karena berbagai hal mendapatkan halangan (uzur) sehingga tidak bisa mengerjakan puasa di hari-hari Ramadhan dikenai kewajiban untuk mengganti puasa tersebut pada hari lain diluar bulan suci Ramadhan.

Namun ternyata membayar utang puasa atau qadha tak bisa dilakukan di hari-hari tertentu. Hal ini merujuk pada Riwayat jalur Aisyah “Saya tidak pernah mengqadha ramadhan kecuali pada bulan Sya’ban sampai Nabi SAW wafat” (H.R at-Tirmidzi). 

Berikut hari yang dilarang untuk mengganti puasa Ramadhan atau Qadha, dilansir dari berbagai sumber: 

1. Dua hari raya 

Puasa pada tanggal 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri dilarang oleh Rasulullah SAW. Keterangan ini didasarkan dari beberapa hadits yang menyebutkan bahwa hari raya idul fitri adalah hari orang-orang makan setelah 1 bulan menjalankan puasa Ramadhan. 
Sebagaimana diterangkan dalam hadits Riwayat muslim, Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa di dua hari raya, idul fitri dan idul adha. Dari Abu Sa’id Al Khudri RA berkata: 

an rsol allh -sl allh aalyh oslm- nh aan syam yomyn yom alftr oyom alnhr.

Artinya: Rasulullah SAW melarang berpuasa di dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha (HR Muslim)

2. Hari-hari di bulan Ramadhan

Mengganti puasa dianggap tidak sah jika dilakukan di hari-hari bulan Ramadhan. Pendapat ini disetujui oleh tiga imam besar Mazhab karena waktu tersebut diwajibkan untuk berpuasa Ramadhan untuk tahun itu saja. 

Hari Nazar dan Niat puasa Qadha

3. Hari bernazar

Hari bernazar adalah hari yang bertepatan dengan hari ditentukannya seseorang melaksanakan puasa nazar.

Keterangan ini didasarkan dari pendapat Mazhab Maliki dan Syafi’i. Namun pendapat berbeda dari Mazhab Hanafi yang berpendapat, puasa qadha seseorang tetap sah jika dikerjakan di hari yang sudah ditentukan untuk bernazar.

4. Hari tasyrik 

Hari tasyrik adalah hari untuk makan, minum dan mengingat Allah SWT.

Dilansir dari buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunnah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari. Hari tasyrik tersebut jatuh setiap tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah atau tepatnya 3 hari setelah Idul Adha.

Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa pada hari-hari tasyrik termasuk mengganti puasa Ramadhan. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Nabisyah Al Hadzali, Rasulullah bersabda 

ayam altshryk ayam akl oshrb othkr llh

Artinya: “Hari-hari tasyrik adalah hari-hari untuk makan, minum dan berdzikir kepada Allah” (HR Muslim)

Niat Puasa Qadha

Adapun niat puasa qadha tidak semestinya menuntut kepada satu lafadz yang khusus, karena letak niat berada dari hati. Namun, jika kamu ingin lebih memantapkan niat, berikut lafadz puasa qadha

noyt som ghd aan kdaaa frd rmdan llh taaal

Artinya: “Aku niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper