Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tuding AS, Inggris dan Australia Penghasut Perlombaan Senjata

China menuding AUKUS yang terdiri dari AS, Australis dan Inggris sebagai penghasut perlombaan senjata di dunia.
Wang Wenbin. Bloomberg/AFP/Getty Images
Wang Wenbin. Bloomberg/AFP/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, mengingatkan, bahwa AUKUS yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), Australia dan Inggris sedang berada di jalan yang salah dan berbahaya. Ketiga negara dinilai menghasut perlombaan senjata.

Melansir Channel News Asia, Rabu (15/3/2023), pernyataan itu dikeluarkan pihak China menyusul kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir oleh AUKUS.

Australia mengumumkan pada Senin (13/3/2023), bahwa mereka akan membeli hingga lima kapal selam bertenaga nuklir AS, kemudian membangun model baru dengan teknologi AS dan Inggris di bawah rencana ambisius untuk memperkuat kekuatan Barat di seluruh Asia-Pasifik dalam menghadapi kebangkitan China.

Presiden AS Joe Biden telah menekankan bahwa Australia, yang bergabung dengan aliansi yang baru dibentuk dengan Washington dan London yang dikenal sebagai AUKUS 18 bulan lalu, tidak akan mendapatkan senjata nuklir.

Namun, memperoleh kapal selam yang ditenagai oleh reaktor nuklir dan menempatkan Australia di klub elite dan di garis depan upaya yang dipimpin AS untuk melawan ekspansi militer China.

Wang Wenbin mengatakan: "Pernyataan bersama terbaru dari AS, Inggris, dan Australia menunjukkan bahwa ketiga negara, demi kepentingan geopolitik mereka sendiri, sama sekali mengabaikan keprihatinan komunitas internasional dan melangkah lebih jauh di jalan kesalahan dan bahaya."

Wang menuduh tiga sekutu Barat menghasut perlombaan senjata, dengan mengatakan kesepakatan keamanan adalah "kasus tipikal dari mentalitas Perang Dingin".

Penjualan kapal selam "merupakan risiko proliferasi nuklir yang parah, dan melanggar maksud dan tujuan Perjanjian Non-Proliferasi," kata Wang pada konferensi pers reguler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper