Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memimpin daftar harta kekayaan pejabat Kemenhub dengan nilai mencapai Rp41,28 miliar hingga akhir Desember 2021. Nominal tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan pejabat eselon I di Kemenhub.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 31 Desember 2021, kekayaan Budi Karya mengalami penurunan Rp1,68 miliar atau bila dibandingkan dengan total kekayaannya pada 2020 sebanyak Rp42,96 mililar.
Sementara itu, bila dibandingkan dengan awal masa jabatannya 2016, harta kekayaan Budi Karya naik dari posisi Rp39,46 miliar.
Harta kekayaan Budi Karya pada 2021 terdiri atas aset tanah dan bangunan yang bernilai Rp20,81 miliar dengan 13 kepemilikan hasil sendiri. Adapun, aset tanah dan bangunan tersebut mayoritas berada di wilayah Tangerang Selatan, sementara sisanya berada di Tangerang, Sukoharjo, serta Kota Bogor.
Selain itu, Budi Karya juga memiliki 3 unit mobil, yakni Toyota Vellvire tahun 2013 dengan nilai Rp283,5 juta, Toyota Fortuner tahun 2016 bernilai Rp303,75 juta, serta Mercedez Benz Jeep tahun 1995 dengan nilai Rp40 juta. Berdasarkan data pada LHKPN, ketiga mobil tersebut merupakan hasil sendiri.
Selanjutnya, Budi Karya juga memilki harta bergerak lain senilai Rp705 juta, kemudian surat berharga sebesar Rp4,49 miliar, serta kas dan setara kas sebanyak Rp14,68 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, Budi Karya juga tercatat memiliki utang dengan nilai Rp1. Sehingga total harta kekayaan Budi Karya pada LHKPN 2021 adalah Rp41.284.242.055.
Lantas, seperti apa perbandingan harta kekayaan Budi Karya Sumadi dengan pejabat eselon I lainnya di lingkungan Kemenhub? Berikut adalah rekap harta kekayaan pejabat eselon I Kemenhub yang diolah Bisnis.com berdasarkan data dari e-LHKPN.
Menyusul di belakang Budi Karya adalah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenhub Djoko Sasono dengan total harta kekayaan sebanyak Rp25,69 miliar berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2022. Berdasarkan pelaporan tersebut, Djoko memiliki aset 7 tanah dan bangunan hasil sendiri senilai Rp10,36 miliar yang terletak di Bekasi, Jakarta Timur, dan Majalengka.
Djoko juga memiliki 3 aset alat transportasi dan mesin senilai Rp170,25 juta serta harta bergerak lain sebesar Rp50 juta. Kemudian, Djoko juga memiliki surat berharga Rp9,62 miliar, kas dan setara kas Rp3,23 miliar, serta harta lainnya senilai Rp2,25 miliar.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ Umar Aris tercatat memiliki harta kekayaan sebanyak Rp24,62 miliar berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2021. Dari pelaporan tersebut, Umar memiliki 15 aset tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta dan Bekasi senilai Rp12,46 miliar. Seluruh aset tanah dan bangunan pada laporan itu disebutkan sebagai hasil sendiri.
Kemudian, Umar juga memiliki 3 aset alat transportasi dan mesin berupa mobil senilai Rp1,09 miliar serta kas dan setara kas sebanyak Rp11,06 miliar.
Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp16,54 miliar berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2021. Novie tercatat memiliki 5 aset tanah dan bangunan hasil sendiri senilai Rp9,47 miliar di wilayah Tangerang.
Novie juga memiliki 3 aset alat transportasi dan mesin berupa mobil senilai Rp1,42 miliar serta harta bergerak lain sebesar Rp743,36 miliar. Kemudian, Novie juga memiliki kas dan setara kas Rp4,5 miliar, serta harta lainnya senilai Rp404,7 juta.
Menyusul di belakangnya adalah Inspektur Jenderal Kemenhub Pramintohadi Sukarno dengan total harta kekayaan sebanyak Rp10,13 miliar berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2019. Tercatat, dia memiliki 3 aset tanah dan bangunan hasil sendiri senilai Rp4,73 miliar yang berada di Tangerang Selatan dan Malang
Pramintohadi juga memiliki 2 aset alat transportasi dan mesin berupa mobil senilai Rp419 juta serta harta bergerak lain sebesar Rp425 juta. Kemudian, dia memiliiki kas dan setara kas sebesar Rp4,55 miliar.
Kemudian, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno yang memiliki total harta kekayaan Rp9,44 miliar berdasarkan LHKPN per 29 September 2022. Hendro tercatat memiliki 7 aset tanah dan bangunan hasil sendiri senilai Rp4,87 miliar yang berada di Bogor, Sidoarjo, dan Malang.
Hendro juga memiliki 4 aset alat transportasi dan mesin berupa mobil dan motor dengan total nilai Rp880 juta. Dia juga memiliki harta bergerak lain sebesar Rp1,37 miliar serta kas dan setara kas senilai Rp2,31 miliar.
Selanjutnya, Direktur Jenderal Perhubungan Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal yang memiliki total harta kekayaan Rp8,99 miliar berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2021. Jumlah tersebut setelah dikurangi hutang yang dimiliki sebesar Rp413,6 juta.
Risal tercatat memiliki 4 aset tanah dan bangunan dari warisan, hasil sendiri, dan hibah tanpa akta senilai Rp8,39 miliar yang berada di Jakarta dan Bogor. Dia juga memiliki 7 aset alat transportasi dan mesin berupa mobil, motor, sepeda listrik, dan sepeda lipat dengan total nilai Rp386,6 juta.
Adapun, Risal juga memiliki harta bergerak lain sebesar Rp38,1 juta serta kas dan setara kas senilai Rp594,91 juta.
Menyusul di belakang Risal adalah Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub Gede Pasek Suardika dengan total kekayaan Rp7,97 miliar berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2022. Jumlah tersebut setelah dikurangi hutang yang dimiliki sebesar Rp29,32 juta.
Gede tercatat memiliki 13 aset tanah dan bangunan dari hasil sendiri senilai Rp5,15 miliar yang berada di Bekasi, Sumedang dan Bali. Dia juga memiliki 2 aset alat transportasi dan mesin berupa mobil dengan total nilai Rp501,5 juta.
Adapun, Gede juga memiliki harta bergerak lain sebesar Rp14,4 juta serta kas dan setara kas senilai Rp2,23 miliar.
Kemudian, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni tercatat memiliki total kekayaan Rp3,46 miliar berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2021.
Kristi tercatat memiliki 2 aset tanah dan bangunan dari hasil sendiri dan warisan senilai Rp1,68 miliar yang berada di Tangerang Selatan dan Surabaya. Dia juga memiliki 1 aset alat transportasi dan mesin berupa mobil dengan nilai Rp101 juta serta kas dan setara kas senilai Rp3,46 miliar.
Terakhir, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha Tjahjagama tercatat memiliki total kekayaan Rp2,26 miliar berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2021.
Berdasarkan laporan tersebut, Arif memiliki 3 aset tanah dan bangunan dari hasil sendiri di Surabaya dan Sidoarjo senilai Rp536,06 juta serta 1 aset alat transportasi dan mesin berupa mobil dengan nilai Rp220 juta. Arif tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp2,26 miliar.