Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NasDem: Anies Tak Salah Terbitkan IMB Warga Depo Pertamina Plumbang

Anies tak patut disalahkan karena menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) ke warga yang menempati pemukiman dekat Depo Pertamina, Plumpang.
DAMPAK KEBAKARAN DEPO PERTAMINA PLUMPANGrnFoto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Kejadian tersebut merenggut 14 nyawa warga dan melukai puluhan lainnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
DAMPAK KEBAKARAN DEPO PERTAMINA PLUMPANGrnFoto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Kejadian tersebut merenggut 14 nyawa warga dan melukai puluhan lainnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari alias Tobas membela Anies Baswedan. Dia mengatakan bahwa Anies tak patut disalahkan karena menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) ke warga yang menempati pemukiman dekat Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.

Tobas mengajak setiap pihak saat ini mencari solusi terhadap masalah pemukiman di daerah Depo Pertamina, Plumpang, bukan malah saling menyalahkan.

“Kita tidak bisa menyalahkan siapa, tidak. Yang harus kita lakukan ke depan adalah mencari solusi masalah ini. Solusinya harus win-win solution,” ungkap Tobas saat dihubungi, Rabu (8/3/2023).

Sebagai informasi, Depo Pertamina, Plumpang, tengah menjadi sorotan karena terbakar pada Jumat (3/3/2023) terbakar. Hal ini berdampak terhadap rumah warga di sekitar depo. Terakhir, Tim DVI Polri sudah mengidentifikasi lima jenazah korban kebakaran itu.

Tobas mengatakan, warga tak bisa disalahkan begitu juga dengan Anies yang menerbitkan IMB kepada mereka. Penerbitan IMB, lanjutnya, untuk menjamin hak-hak warga.

Dia berpendapat, masalah dasar di kawasan Depo Pertamina Plumpang adalah tata kelola ruang kota yang salah.

“Jadi problem mendasar dari persoalan ini adalah persoalan tata ruang pembangunan tata ruang kota yang dari dahulu kala dari sejak 70-an akhir itu sudah semrawut dari awal,” ujar anggota Komisi III DPR itu.

Dia menjelaskan, dahulu daerah sekitar Depo Pertamina Plumpang masih lahan sawah dan rawa-rawa. Baru, pada 1970-an mulai banyak pembangunan di daerah situ, termasuk Depo Pertamina.

Tobas mengklaim, sebelum dibangun Depo Pertamina juga banyak kampung-kampung kecil yang saling terpisah. Dengan pembangunan masif maka kampung-kampung tadi jadi tersambung.

“Kita harus bisa memahami mengapa kemudian daerah Tanah Merah ini banyak ditinggali oleh banyak orang, karena memang lahan tersebut, wilayah tersebut, adalah hasil urukan yang dari dahulu kala itu tidak jelas statusnya,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, menurut Tobas, saat ini hanya ada dua opsi untuk menyelesaikan masalah kawasan Depo Plumpang Pertamina. Opsi pertama dengan memindahkan Depo Pertamina karena sudah tak layak dengan banyaknya pemukiman warga.

Opsi kedua, dengan memindahkan warga namun tetap memperhatikan persoalan kemanusian, kesejahteraan, dan kehidupan mereka. Tobas sendiri lebih setuju opsi pertama.

“Maka kedua opsi ini harus diperhitungkan betul-betul, mana yang terbaik dari opsi ini. Kalau kita melihat skala prioritas skala kemanusiaan sebenarnya. Jadi semestinya mulai juga dipertimbangkan pemindahan Depo Pertamina itu,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper