Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan prediksi gempa besar pada awal Maret 2023 yang disampaikan peneliti Solar System Geometry Survey (SSGEOS) Frank Hoogerbeets.
Menurut Kepala Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, keberhasilan prediksi gempa bumi sering kali menjadi hal yang kebetulan saja. Sebab, hingga saat ini, belum ada teori yang akurat mengenai konsep prediksi gempa.
Dia mengatakan, seluruh hal yang berkaitan dengan seismologi seharusnya telah didasarkan pada konsep ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Saya seismologist, semua landasan berpikir berdasarkan konsep empirik yang jelas. Teori prediksi sangat banyak tapi yang valid belum ada," ujar Daryono ketika dihubungi Bisnis, Selasa (7/3/2023).
Sebelumnya, Frank Hoogerbeets menjadi perbincangan usai prediksinya terkait gempa bumi di Turki benar terjadi.
Frank lantas kembali menyampaikan prediksinya terkait potensi gempa bumi besar yang diperkirakan akan terjadi pada awal Maret 2023.
Baca Juga
Dalam sebuah video yang diunggah pada 27 Februari 2023, dia menyebut bahwa akan ada beberapa peristiwa gempa bumi di atas 6 magnitudo pada minggu pertama Maret 2023.
Sejumlah wilayah Indonesia bahkan diprediksi akan diguncang gempa bumi berkekuatan di atas 7 bahkan 8 magnitudo, antara lain adalah Sulawesi, Halmahera, serta Laut Banda.
"Peristiwa seismik terbesar akan terjadi sekitar 3-4 Maret dengan beberapa peningkatan seismik pada 6-7 Maret yang bertepatan dengan Bulan Purnama. Sekali lagi, mungkin ada peristiwa [gempa] lebih dari 7, mungkin lebih dari 8 magnitudo," terangnya dikutip dari kanal YouTube SSGEOS, Selasa (7/3/2023).