Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia vs Ukraina: Turki Menentang Pencaplokan Wilayah Ukraina

Onal menegaskan kembali posisi Turki dalam perang itu dengan mengatakan Ankara sepenuhnya mendukung integritas, kemerdekaan, dan kedaulatan Ukraina.
Gumpalan asap mengepul dari serangan Rusia selama gencatan senjata 36 jam atas Natal Ortodoks yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, dari garis depan Kota Bakhmut di Donbas, Ukraina, 7 Januari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne / File Foto
Gumpalan asap mengepul dari serangan Rusia selama gencatan senjata 36 jam atas Natal Ortodoks yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, dari garis depan Kota Bakhmut di Donbas, Ukraina, 7 Januari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne / File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Tetap Turki di PBB Sedat Onal pada Rabu (22/2) menekankan artikulasi visi diplomatik yang cepat diperlukan untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Berbicara dalam sidang darurat perihal Ukraina dalam Sidang Umum PBB, Onal mengatakan fakta bahwa perang di Ukraina memasuki tahun kedua tanpa banyak kemajuan dalam upaya perdamaian adalah sangat mengecewakan.

Dia menyatakan krisis di Ukraina tak bisa diputuskan hanya oleh dinamika di medan perang. "Visi jelas untuk mengakhiri perang ini melalui diplomasi harus segera diartikulasikan," sambung dia.

Onal mengatakan bahwa sejak hari pertama Turki sudah berprinsip menolak perang di Ukraina.

“Kami juga berusaha memfasilitasi diplomasi pada tahap awal baik di Antalya maupun stanbul,” kata dia.

Onal juga menyinggung  Prakarsa Black Sea Grain yang ditengahi oleh Turki dan PBB  yang disebutnya membuktikan diplomasi dapat memberikan hasil.

"Memasuki tahun kedua konflik ini, Turki akan tetap terlibat dalam semua upaya dalam mencapai tujuan ini,” tambahnya.

Onal menegaskan kembali posisi Turki dalam perang itu dengan mengatakan Ankara sepenuhnya mendukung integritas, kemerdekaan, dan kedaulatan Ukraina.

"Kami terus berdiri teguh menentang perang ini dan menolak pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia," pungkas dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper