Bisnis.com, SOLO - Hubungan antara Indonesia dan AS tampaknya sudah mulai mesra lagi di bawah Menhan Prabowo Subianto.
Bagaimana tidak, setelah menunggu cukup lama akhirnya perusahaan asal AS, Lockheed Martin, mau kembali menjual alutsista buatan mereka ke tanah air.
Pada Selasa, 21 Februari 2023, Indonesia resmi serah terima Super Hercules C-130J buatan Lockheed Martin. Meski demikian, itu baru simbolis.
Laporan menyebut jika pesawat Super Hercules C-130J A-1339 ini akan berangkat dari Amerika Serikat pada tanggal 28 Februari 2023. Jika sesuai jadwal, armada baru RI ini akan tiba di tanah air pada 6 Maret 2023 mendatang.
Kedatangan Super Hercules C-130J A-1339 ini sekaligus membuktikan jika hubungan AS dan RI kembali mesra dalam hal penjualan alutsista.
Pada tahun 1999-2005, TNI AU pernah diembargo AS buntut dari tudingan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) saat konflik Timor-Timur.
Baca Juga
Imbasnya, Washington membatasi pasokan suku cadang beberapa pesawat AS yang sudah dibeli RI.
Beberapa pesawat yang dimaksud adalah C130 Hercules, serta pesawat tempur F-5 Tiger dan F-16 Fighting Falcon yang pada akhirnya gagal fungsi karena tak mendapat pembaharuan suku cadang.
Karena embargo ini, militer Indonesia sempat mengalami keterpurukan selama 10 tahun. Namun, pada tahun 2003, RI punya solusi yang lumayan membantu.
Pemerintah memutuskan untuk membeli dua jet tempur buatan Rusia yakni Sukhoi Su-27 SKM dan Su-30 MK2.
Bahkan sebelum konflik Ukraina vs Rusia memuncak, RI berencana kembali membawa pulang salah satu jet tempur siluman buatan Kremlin.
Hanya saja, karena takut akan mendapat sanksi ekonomi dari AS, RI mengurungkan niatnya itu.
Kedatangan pesawat kargo Super Hercules C-130J A-1339 ini sekaligus membuktikan jika hubungan RI dan AS membaik.
Dengan demikian, kemungkinan RI akan lebih banyak lagi membeli alutsista buatan negara adidaya tersebut di masa depan dan berhenti melirik alutsista Rusia.