Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Full Senyum, 2 Alutsista Buatan Rusia Disebut Lebih Mengerikan ketimbang Bikinan AS

Ada dua alutsista buatan Rusia yang diklaim lebih gahar dan mengerikan ketimbang peralatan buatan AS.
Sistem pertahanan rudal Patriot/Reuters
Sistem pertahanan rudal Patriot/Reuters

Bisnis.com, SOLO - Dua alutsista buatan Rusia diklaim lebih mengerikan ketimbang bikinan AS.

Alutsista pertama adalah peluncur roket Tornado-S yang disebut lebih ganas ketimbang HIMARS yang selama ini dibanggakan Washington.

Dalam sebuah pernyataan pada 20 Februari, Rostec State Corporation, selaku produsen Tornado-S mengungkapkan kelebihan produknya ini.

Dilansir dari TASS, Unit sistem kontrol Tornado-S memungkinkan setiap amunisi memiliki tugas penerbangan yang unik.

Teknologi yang disematkan oleh perusahaan juga memungkinkan kendaraan tempur untuk menyerang beberapa sasaran secara salvo dan ini bisa sangat mematikan.

Berdasarkan sistem navigasi inersia strap-down, sistem dapat mengalokasikan jangkauan penerbangan dan lintasan ke setiap proyektil MLRS.

Sementara alutsista kedua yang bikin Rusia bisa jemawa adalah sistem rudal permukaan-ke-udara S-350 Vityaz.

Dilansir dari Eurasia Time, sistem rudal permukaan-ke-udara S-350 Vityaz bikinan Rusia disebut lebih akurat ketimbang sistem rudal Patriot milik AS.

“Peralatan Amerika selalu dilebih-lebihkan. Vityaz akan jauh lebih murah daripada sistem Patriot serupa. Jauh lebih menguntungkan untuk membeli sistem Vityaz karena Rusia adalah mitra yang jauh lebih andal daripada AS,” kata Alexander Mikhailov, Direktur Biro Analisis Politik-Militer, sebuah think tank Rusia yang berbasis di Moskow.

Menurut Mikhailov, sistem misil antipesawat Vityaz memang sebanding dan sejajar dengan sistem misil Patriot buatan AS dalam hal karakteristik operasional.

Akan tetapi misil Rusia terbang lebih cepat dan memiliki kemampuan menyerang target yang terbang rendah.

“Patriot tidak menembak jatuh target yang terbang di ketinggian kurang dari 100 meter, sedangkan Vityaz melumpuhkan target di ketinggian 10 meter atau lebih,” kata pakar Rusia tersebut menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper