Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selandia Baru Gelontorkan US$2,9 Triliun untuk Pemulihan Dampak Topan Gabrielle

Menteri Keuangan Grant Robertson mengunmumkan dana dukungan tahap pertama sebesar NZ$300 juta (sekitar Rp 2,9 triliun).
Banjir akibat Topan Gabrielle di Auckland, Selandia Baru, pada 14 Februari 2023./Bloomberg-Brendon OHagan
Banjir akibat Topan Gabrielle di Auckland, Selandia Baru, pada 14 Februari 2023./Bloomberg-Brendon OHagan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Selandia Baru mengumumkan paket dukungan awal untuk membantu pemulihan dampak topan Gabrielle yang merusak wilayah utara negara itu.

Dilansir Bloomberg pada Senin (20/2/2023), Menteri Keuangan Grant Robertson mengunmumkan dana dukungan tahap pertama sebesar NZ$300 juta (sekitar Rp 2,9 triliun). Dana tersebut termasuk NZ$250 juta untuk memulai perbaikan jalan, dan NZ$50 juta untuk mendukung bisnis dan komunitas pertanian.

Pemerintah telah membentuk komite kabinet untuk mengkoordinasikan unit respons bencana dan Robertson menjadi Menteri Pemulihan Siklon.

Selandia Baru mengevaluasi biaya setelah Badai Siklon Gabrielle melanda wilayah utara pekan lalu, menghancurkan jembatan, membuat ribuan orang mengungsi, dan membanjiri pertanian.

Sebanyak 11 orang tewas dan masih beberapa orang yang hilang. Pemerintah hari ini memperpanjang status darurat nasional selama tujuh hari lagi untuk mengkoordinasikan respons yang sedang berlangsung.

Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan pemulihan dari Badai Siklon Gabrielle akan menjadi salah satu area fokus utama pemerintah dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan bisnis dan komunitas saat kami melakukannya,” katanya kepada wartawan.

Hipkins mengatakan pemerintah akan mendirikan tim tugas untuk memastikan masukan dari warga dapat ditampung ke dalam semua fase proses pemulihan. Selain investasi, pemerintah akan mengevaluasi pengaturan imigrasi untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang diperlukan tersedia untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

"Investasi yang diperlukan untuk menghubungkan kembali komunitas kami dan mempersiapkan masa depan infrastruktur bangsa kami akan sangat diperlukan dan memerlukan keputusan yang sulit, dan pendekatan seluruh pemerintah," kata Hipkins.

Robertson mengatakan dukungan keuangan yang diumumkan pada hari Senin bersifat sementara dan akan dibutuhkan lebih banyak lagi.

Misalnya, pendanaan transportasi digunakan untuk pekerjaan darurat agar transportasi penting kembali beroperasi dan rantai pasokan utama dibuka kembali. Pendanaan bisnis dan pertanian dialokasikan untuk menutupi biaya dan membantu proses pembersihan.

Robertson juga mengatakan departemen pajak akan memberikan keringanan bagi bisnis yang terkena dampak, Adapun pengecualian peraturan pemberian pinjaman yang sebelumnya diumumkan untuk memperlancar akses kredit akan diperpanjang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper