Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topan Yagi Picu Banjir di Vietnam, Korban Tewas Bertambah jadi 152 Orang

Topan dan tanah longsor serta banjir yang diakibatkan topan Yagi telah menewaskan 152 orang di Vietnam.
Masyarakat berjalan di tengah jalanan yang tergenangi banjir, dampak dari Topan Yagi di Hanoi, Vietnam (11/9/2024)/REUTERS-Khanh Vu
Masyarakat berjalan di tengah jalanan yang tergenangi banjir, dampak dari Topan Yagi di Hanoi, Vietnam (11/9/2024)/REUTERS-Khanh Vu

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Vietnam mengevakuasi ribuan orang yang tinggal di dekat Sungai Merah di ibu kota negara, Hanoi. Sungai tersebut meluap membanjiri jalan-jalan beberapa hari setelah Topan Yagi melanda bagian utara Vietnam dan telah menewaskan sedikitnya 152 orang.

Mengutip Reuters pada Rabu (11/9/2024), Yagi merupakan topan paling dahsyat di Asia pada 2024. Yagi membawa angin kencang dan hujan deras saat bergerak ke arah barat setelah mendarat pada Sabtu kemarin.

Pergerakan Topan Yagi itu meruntuhkan sebuah jembatan minggu ini saat melintasi provinsi-provinsi di sepanjang Sungai Merah, yang terbesar di wilayah tersebut.

“Ini adalah banjir terburuk yang pernah saya lihat dalam 30 tahun,” warga Hanoi Tran Le Quyen, 42 tahun, mengatakan kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa dia harus memindahkan perabotan dari rumahnya yang terendam banjir ke tempat yang lebih tinggi.

"Kemarin pagi kering, sekarang seluruh jalan terendam banjir. Kami tidak bisa tidur tadi malam," lanjutnya.

Adapun, topan dan tanah longsor serta banjir yang diakibatkan Yagi telah menewaskan 152 orang dan 140 orang hilang, menurut perkiraan pemerintah.

Beberapa sekolah di Hanoi telah memerintahkan siswanya untuk tinggal di rumah selama sisa minggu ini, sementara ribuan penduduk di daerah dataran rendah telah dievakuasi, kata pemerintah dan media pemerintah.

“Rumah saya sekarang menjadi bagian dari sungai,” kata Nguyen Van Hung, 56 tahun, yang tinggal di lingkungan tepian Sungai Merah.

Di dekat pusat kota, badan amal Blue Dragon Children's Foundation harus mengevakuasi kantornya pada hari Selasa, setelah pihak berwenang memperingatkan risiko banjir.

“Orang-orang bergerak dengan panik, memindahkan sepeda motor, memindahkan barang-barang,” kata juru bicara Carlota Torres Lliro, mengungkapkan keprihatinannya terhadap puluhan anak dan keluarga yang tinggal di kawasan kumuh dan rumah-rumah sementara di tepi sungai.

Yagi menimbulkan kekacauan di banyak pabrik dan membanjiri gudang-gudang di pusat industri berorientasi ekspor di pesisir timur Hanoi. Hal tersebut memaksa penutupan pabrik dan beberapa di antaranya diperkirakan baru kembali beroperasi penuh setelah berminggu-minggu.

Gangguan ini mengancam rantai pasokan global karena Vietnam menjadi tuan rumah bagi operasi besar perusahaan multinasional yang sebagian besar mengirim ke Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara maju lainnya.

Sementara itu, di provinsi-provinsi utara dari Hanoi, tanah longsor yang dipicu oleh banjir besar menewaskan puluhan orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper