Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topan Yagi Terjang Vietnam Setelah China dan Filipina, 24 Orang Tewas

Topan Yagi menerjang Vietnam hingga menewaskan 24 orang tewas, setelah melanda China dan Filipina.
Seorang gadis kecil berjalan melalui puing-puing dan lumpur akibat banjir yang dibawa oleh Topan Gaemi di Marikina City, Metro Manila, Filipina, Kamis (25/7/2024)./Reuters-Lisa Marie David
Seorang gadis kecil berjalan melalui puing-puing dan lumpur akibat banjir yang dibawa oleh Topan Gaemi di Marikina City, Metro Manila, Filipina, Kamis (25/7/2024)./Reuters-Lisa Marie David

Bisnis.com, JAKARTA - Topan Yagi dan tanah longsor serta banjir yang diakibatkannya telah menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai 299 lainnya di Vietnam utara pada akhir pekan lalu.

Mengutip Reuters pada Senin (9/9/2024), topan tersebut merupakan badai terkuat di Asia tahun ini dan menghantam pantai timur laut negara itu pada Sabtu kemarin. Hal ini telah mengganggu pasokan listrik dan telekomunikasi di beberapa wilayah di negara tersebut, sebagian besar di Quang Ninh dan Haiphong, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu malam.

Badan cuaca Vietnam pada Senin memperingatkan akan lebih banyak banjir dan tanah longsor. Mereka mencatat bahwa curah hujan berkisar antara 208 milimeter dan 433 milimeter atau 8,2 inci hingga 17,1 inci di beberapa bagian wilayah tersebut selama 24 jam terakhir.

“Banjir dan tanah longsor merusak lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat,” kata Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Nasional dalam sebuah laporan.

Dalam buletin terpisah, pusat tersebut mengatakan risiko banjir sangat tinggi di provinsi Lang Son, Cao Bang, Yen Bai dan Thai Ngyen.

Sebelum mencapai Vietnam, Topan Yagi telah melanda daerah China dan Filipina. Di China, badai tersebut merenggut nyawa empat orang di pulau Hainan, sementara 20 orang dilaporkan tewas akibat Topan Yagi di Filipina, negara pertama yang terkena badai ini seminggu lalu.

Topan Yagi di Vietnam merusak pabrik-pabrik dan infrastruktur di pusat-pusat industri yang berorientasi ekspor.

Pada Sabtu lalu, Yagi mengganggu pasokan listrik dan telekomunikasi di ibu kota Vietnam, Hanoi, menyebabkan banjir besar, menebang ribuan pohon dan merusak rumah.

Di Haiphong, kota pesisir Vietnam berpenduduk 2 juta jiwa yang menampung pabrik-pabrik beberapa perusahaan multinasional, kawasan industri tetap tutup pada Minggu, kata para pekerja dan manajer dikutip dari Reuters.

Satu pabrik terendam banjir, dan para pekerja mengatakan bahwa mereka dipulangkan setelah mereka mencoba berangkat kerja tanpa mengetahui kondisi di pabrik mereka karena jaringan telekomunikasi belum pulih.

“Kerusakan yang dialami pabrik sangat signifikan. Beberapa pabrik kehilangan atap atau seluruh fasad depan,” kata Bruno Jaspaert, kepala kawasan industri DEEP C, yang menampung lebih dari 150 pabrik investor di Haiphong dan provinsi tetangga Quang Ninh.

Dia mengatakan setidaknya 80% pabrik telah rusak tetapi kawasan industri tidak terendam banjir.

Adapun, beberapa ruas jalan raya di bagian utara Vietnam juga terendam banjir atau rusak parah, lapor media pemerintah, yang menerbitkan gambar dan rekaman tanah longsor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper