Bisnis.com, JAKARTA - Topan Yagi menghantam Vietnam bagian Utara, setelah menerjang China hingga menewaskan 2 orang
Melansir BBC, badai besar terkuat di Asia itu melanda provinsi Hai Phong dan Quang Ninh dengan kecepatan angin hingga 203 km/jam (126 mph) pada Sabtu pagi, kata Pusat Peringatan Siklon Tropis Indo-Pasifik.
Di Hai Phong, kantor berita AFP melaporkan lembaran atap logam dan papan tanda komersial terlihat beterbangan melintasi kota.
Pada Sabtu (7/9/2024), pemadaman listrik pun terjadi di beberapa kota, hingga menyebabkan empat bandara di wilayah utara telah menghentikan operasinya hampir sepanjang hari.
Hampir 50.000 orang telah dievakuasi dari kota-kota pesisir di Vietnam dan pihak berwenang mengeluarkan peringatan untuk tetap berada di dalam rumah.
Sekolah-sekolah telah ditutup di 12 provinsi utara, termasuk di ibu kota Hanoi.
Sebelumnya pada Jumat (6/9, Yagi tiba di pulau Hainan-tujuan wisata populer yang dijuluki Hawaiinya China. Setidaknya tiga orang tewas di Chona akibat badai tersebut, dan hampir 100 orang terluka.
Baca Juga
China pun melakukan evakuasi terhadap 400.000 penduduk di Pulau Hainan karena Topan Yagi.
Mengutip Bloomberg, Kantor Berita Xinhua melaporkan sebanyak 92 orang terluka dalam insiden terkait badai. Topan tersebut menghantam China pada Jumat waktu setempat, menerjang Hainan terlebih dahulu dan kemudian bergerak ke provinsi Guangdong.
Pusat Peringatan Topan Bersama China menyebut, Topan Yagi, yang dikenal sebagai Makar di China memiliki kecepatan angin maksimum 125 knot (232 kilometer) per jam. Sistem ini setara dengan badai Kategori 4, yang dianggap sebagai badai besar yang mempunyai kapasitas menimbulkan kerusakan besar.
Badai tersebut diperkirakan merupakan badai terkuat yang melanda pantai selatan China sejak tahun 2014, demikian laporan Xinhua pada Kamis, mengutip pertemuan departemen-departemen pemerintah termasuk Asosiasi Meteorologi China.
Semua penerbangan masuk dan keluar kota Haikou di Hainan sebelum jam 12 siang pada hari Minggu akan dibatalkan, Cailian melaporkan. Pemerintah China mengalokasikan 200 juta yuan atau US$28,2 juta ke provinsi Hainan dan Guangdong untuk bantuan bencana, kata Cailian dalam laporan terpisah.
Badai tersebut juga melanda Filipina awal pekan ini dan menewaskan banyak orang dan memaksa ribuan orang mengungsi sebelum pindah ke Laut Cina Selatan. Topan tersebut kemudian bergerak menuju China selatan, menyebabkan hujan turun di seluruh Hong Kong.