Bisnis.com, SOLO - China disebut telah menghentikan pengiriman bantuan ke Turki. Namun bantuan yang dimaksud berupa tim penyelamat yang sebenarnya sudah siap terbang ke negara tersebut.
Dilansir dari Global Times, Asosiasi China untuk Pencegahan Bencana telah meminta tim penyelamat China yang belum berangkat untuk membatalkan atau menangguhkan perjalanan mereka ke zona bencana di Turki dan Suriah.
Alasannya, mereka tidak mau menambah beban negara yang sedang dilanda bencana alam tersebut.
Selain itu, pemerintah China juga pesimistis dengan korban selamat. Setelah lima hari terperangkap di cuaca dingin, korban reruntuhan kemungkinan besar banyak yang tidak bisa diselamatkan lagi.
China merasa, pengiriman tim penyelamat kloter selanjutnya akan sangat terlambat sehingga mereka memutuskan untuk membatalkannya saja.
Korban tewas di Turki dan Suriah yang dilanda gempa telah melampaui 28.000 pada Minggu, 12 Februari 2023 siang WIB.
Baca Juga
Menurut Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki, lebih dari 79.000 orang di seluruh dunia telah berpartisipasi dalam penyelamatan, dan tim penyelamat dari banyak negara, termasuk China, telah tiba di daerah yang dilanda bencana dalam beberapa kloter.
Meski demikian karena berbagai pertimbangan, China memutuskan untuk menyetop pengiriman bantuan tim penyelamat ke Turki.
“Setelah terjebak selama lima hari dalam kondisi yang relatif dingin, peluang korban untuk bertahan hidup sangat tipis. Jika tim penyelamat domestik berangkat sekarang, mereka berpotensi terlambat tiba,” kata Yang Yanwu, sekretaris jenderal komite profesional.
Agar tidak menambah beban negara yang dilanda bencana dan menghindari risiko dan bahaya tersembunyi, panitia meminta tim penyelamat domestik untuk tidak berangkat ke daerah yang dilanda bencana mengingat situasi keseluruhan saat ini.
Di sisi lain, pemerintah China telah mengumumkan akan memberikan bantuan kepada Turki senilai 40 juta Yuan dan 30 juta yuan dalam bantuan kemanusiaan darurat ke Suriah.
Sebelum China, Austria dan Jerman juga menarik tim penyelamat mereka dari Turki.
Meski demikian, alasan dua negara tersebut menarik tim penyelamat adalah kondisi Turki yang kian chaos setelah ada beberapa kelompok yang saling serang.