Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blinken ke Israel Bahas Hubungan Rusia-Iran dan Dukungan Militer untuk Ukraina

Antony Blinken membahas hubungan Rusia-Iran dan dukungan untuk Ukraina saat berkunjung ke Israel. 
Artileri Ukraina menembakkan howitzer L119 ke arah posisi Rusia di garis depan di wilayah Lugansk pada 16 Januari. Bloomberg/Fotografer: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images
Artileri Ukraina menembakkan howitzer L119 ke arah posisi Rusia di garis depan di wilayah Lugansk pada 16 Januari. Bloomberg/Fotografer: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan dia telah membahas hubungan Rusia-Iran dan dukungan militer untuk Ukraina selama kunjungannya ke Israel.

Diplomat tinggi AS itu mengatakan bahwa selama kunjungan resminya ke Yerusalem, delegasi Israel dan AS membahas cara-cara untuk memperdalam kerja sama untuk menghadapi dugaan tindakan destabilisasi Iran. 

"Hubungan Teheran yang semakin dalam dengan Moskow dan persenjataan canggih yang mereka tukarkan," katanya. 

Selain itu, menurutnya penting untuk terus memberikan dukungan untuk Ukraina, dalam ekonomi dan keamanan. 

"Pentingnya memberikan dukungan untuk semua kebutuhan Ukraina, kemanusiaan, ekonomi, dan keamanan," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (1/2/2023). 

Blinken mengatakan bahwa pada saat melakukan langkah perdamaian dengan Israel, pihaknya terus bekerja sama untuk mengatasi ancaman. 

"Bahkan saat kami membuat langkah nyata untuk memperluas perdamaian dengan tetangga Israel, kami terus bekerja sama untuk mengatasi ancaman bersama," tambahnya. 

Sebelumnya, Moskow dan Teheran telah berulang kali membantah laporan tentang pasokan drone Iran ke Rusia untuk digunakan menyerang Ukraina.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebut laporan semacam itu sebagai cerita palsu dan menekankan bahwa tentara Rusia menggunakan drone produksi dalam negeri. 

Pada awal November 2022, kepala Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa negaranya telah memasok drone ke Rusia. Akan tetapi, pasokan itu dalam jumlah kecil dan beberapa bulan sebelum dimulainya operasi militer di Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper