Bisnis.com, JAKARTA - Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) menuduh Ukraina menyimpan senjata peluncur roket HIMARS yang dipasok Barat di berbagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) mereka.
Dalam sebuah pernyataan, SVR mengatakan peluncur roket HIMARS, sistem pertahanan udara, dan amunisi artileri yang dipasok Amerika Serikat (AS) telah dikirim ke PLTN Rivne, di Barat Laut Ukraina.
"Angkatan Bersenjata Ukraina menyimpan senjata dan amunisi yang disediakan oleh Barat di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir," ujar pernyataan SVR, dilansir dari channelnewsasia.com pada Senin (23/1/2023).
Disebutkan, pengiriman senjata ke PLTN Rivne telah dilakukan oleh Ukraina pada akhir tahun 2022.
Sebagai informasi, PLTN milik Ukraina memang telah jadi fokus perhatian sejak awal konflik dengan Rusia.
Tentara Rusia sendiri sudah merebut PLTN Chornobyl dan Zaporizhzhia, yang merupakan PLTN terbesar di Eropa.
Baca Juga
Baik Kyiv dan Moskow saling menuduh soal Zaporizhzhia. Ukraina mengatakan Rusia menggunakan tempat itu untuk gudang senjata de facto mereka.
Badan pengawas nuklir PBB sendiri menyatakan keprihatinan atas serangan di dekat pembangkit listrik tersebut, dengan memperingatkan risiko bencana nuklir.