Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat serangan rudal Rusia di sebuah gedung apartemen di Dnipro, Ukraina, naik menjadi 30 orang. Adapun sebanyak 72 orang lainnya terluka dan upaya penyelamatan masih terus berlanjut.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (16/1/2023), Komando udara Ukraina mengatakan gedung tersebut dihantam oleh rudal jarak jauh Rusia Kh-22, atau X-22, yang diluncurkan dari wilayah Kursk. Rudal tersebut dirancang untuk digunakan melawan kapal induk.
Gubernur wilayah Dnipropetrovsk Valentyn Reznichenko mengatakan di Telegram bahwa 72 unit di blok itu hancur dan 230 lainnya rusak.
Pasukan Rusia telah menembakkan lebih dari 210 roket Kh-22 sejak dimulainya invasi dan Ukraina tidak memiliki daya tembak yang mampu menembak jatuh rudal jenis itu.
Rudal mencapai target infrastruktur penting di Kyiv dan Kharkhiv pada Sabtu pagi (13/1). Pertahanan Udara Ukraina mengatakan pasukan Kremlin meluncurkan rudal, kemungkinan balistik dan tidak terdeteksi oleh pertahanan udara, dari utara.
Menyusul serangan ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan akan ada lebih banyak pengiriman senjata berat dari negara sekutu Barat ke Ukraina dalam waktu dekat.
Baca Juga
"Janji pengiriman peralatan perang berat adalah penting, dan saya mengharapkan lebih banyak lagi dalam waktu dekat," kata Stoltenberg kepada harian Jerman Handelsblatt menjelang pertemuan pejabat pertahanan NATO pekan ini.
Pertemuan yang kelompok yang disebut Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina tersebut bertujuan untuk melakukan koordinasi senjata ke Kyiv. Pertemuan akan dilakukan di Pangkalan Udara Ramstein AS di negara bagian Rhineland-Palatinate, Jerman, Jumat (20/1/2023).