Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia vs Ukraina, Sangar! Rusia Kembali Serang Soledar

Ukraina melaporkan bahwa Rusia berniat memobilisasi anak-anak setelah mereka menyelesaikan sekolah.
Pasukan pro-Rusia saat konflik Ukraina-Rusia mengerahkan tank di kota Mariupol, Ukraina/The Guardian
Pasukan pro-Rusia saat konflik Ukraina-Rusia mengerahkan tank di kota Mariupol, Ukraina/The Guardian

Bisnis.com, JAKARTA – Perang Rusia vs Ukraina kini memasuki hari ke- 321. Pejabat Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah meningkatkan serangan kuat terhadap Soledar di Ukraina timur.

Sebagai informasi, Soledar, merupakan kawasan industri Donbas yang terletak beberapa mil dari Bakhmut. Soledar menjadi tempat pasukan dari kedua belah pihak mengalami kerugian besar dalam beberapa perang parit paling intens sejak awal Rusia menginvasi Ukraina.

Dilansir dari The Guardian pada Selasa (10/1/2023), Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar mengatakan bahwa Rusia terus memutar otak demi menguasai wilayah Ukraina.

"Setelah upaya yang gagal untuk merebut Soledar dan mundur, musuh menyusun kembali pasukan mereka, menambah kerugian, mengerahkan kembali unit penyerangan tambahan, mengubah taktik, dan melancarkan serangan yang kuat," 

Tak hanya itu, Maliar juga menyebut bahwa Bakhmut dan kota tetangga Soledar telah menjadi fokus upaya intens Rusia yang dipelopori oleh kelompok tentara bayaran Wagner, untuk membuat kemajuan di daerah di mana pasukan Rusia berusaha mati-matian untuk maju sejak awal musim panas.

"Dalam beberapa hari terakhir, serangan Rusia terfokus pada Soledar dalam upaya nyata untuk memutus kota. Pasukan Rusia telah melibatkan sejumlah besar kelompok penyerang yang dibentuk dari cadangan terbaik kelompok Wagner," kata Maliar.

"Musuh benar-benar maju ke mayat tentara mereka sendiri, secara besar-besaran menggunakan artileri, beberapa peluncur roket, dan mortir, bahkan menutupi pejuang mereka sendiri dengan api," sambungnya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pertempuran yang terjadi di Soledar menjadi peristiwa yang menyeramkan. Selain itu, Zelensky mengatakan bahwa hal ini juga menjadi keuntungan tersendiri bagi militer Ukraina.

"Berkat ketangguhan tentara kami di sana, di Soledar, kami mendapatkan tambahan waktu dan pasukan tambahan untuk Ukraina. Dan apa yang ingin dimenangkan Rusia di sana? Semuanya hancur total, hampir tidak ada kehidupan yang tersisa. Dan ribuan orang mereka hilang: seluruh tanah di bawah Soledar ditutupi oleh mayat penjajah dan bekas luka akibat pukulan. Seperti inilah kegilaan itu," kata Zelensky.

Di samping itu, Pusat Perlawanan Nasional Ukraina melaporkan bahwa Rusia berniat memobilisasi anak-anak setelah mereka menyelesaikan sekolah.

"Di wilayah Donetsk dan Luhansk yang diduduki sementara, anak-anak yang lahir pada tahun 2005-2006 harus mendaftar untuk  wajib militer," terang Pusat Perlawanan Nasional.

"Menurut informasi, para penjajah sedang menyusun daftar orang-orang yang dapat dimobilisasi segera setelah lulus dari sekolah. Pertama-tama, mereka yang mencapai usia dewasa di tahun 2023," sambung Pusat Perlawanan Nasional.

Rangkaian peristiwa perang Rusia vs Ukraina hari ke- 321:

– Inggris berencana kirim Tank Challenger 2 untuk Ukraina

Inggris sedang mempertimbangkan untuk memasok beberapa tank Challenger 2 ke Ukraina, pertama kali sebuah negara barat mengindikasikan akan memasok lapis baja berat buatan sendiri ke Kyiv dalam perang melawan Rusia. 

Ukraina berharap langkah positif Inggris dapat membantu membujuk Jerman untuk mengikuti rencananya di akhir bulan ini dengan mengirimkan tank tempur Leopard 2-nya.

– AS berencana kirim Styker ke Ukraina

AS dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengirim kendaraan tempur lapis baja Stryker ke Ukraina. Langkah tersebut dapat diumumkan minggu depan, tetapi belum ada keputusan akhir yang dibuat.

– Jerman tidak berniat kirim Tank Leopard 2 untuk Ukraina

"Jerman tidak memiliki rencana untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina," kata seorang juru bicara pemerintah. Robert Habeck, menteri ekonomi Jerman, mengatakan bahwa Jerman tidak dapat mengesampingkan pengiriman tank Leopard yang merupakan sebuah kendaraan tempur yang lebih berat daripada Marder, untuk mendukung pasukan militer Ukraina di masa depan.

– 2 warga Inggris dilaporkan hilang di Ukraina

Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa terdapat dua pria asal Inggris hilang di Ukraina. Kedua orang itu disebutkan dalam laporan sebagai sukarelawan Andrew Bagshaw dan Christopher Parry. Keduanya terakhir kali diketahui tengah bepergian dari Kramatorsk ke Soledar pada 6 Januari lalu.

– Zelensky sebut serangan baru Rusia di Soledar sangat ganas

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sambutan pidatonya pada hari Senin (9/1/2023) bahwa Bakhmut dan Soledar mampu bertahan meskipun terjadi kehancuran yang meluas.

Selain itu, Zelensky mengatakan bahwa serangan baru Rusia lebih ganas di Soledar, di mana dia mengatakan tidak ada tembok yang tersisa berdiri dan tanah ditutupi dengan mayat Rusia. 

“Berkat ketahanan tentara kami di Soledar, kami telah memenangkan tambahan waktu dan kekuatan tambahan untuk Ukraina,” kata Zelensky.

– Ukraina perkuat militernya di Bakhmut

Ukraina memperkuat posisinya di sekitar Bakhmut di wilayah Donbas timur , setelah berhari-hari mendapat serangan tanpa henti oleh pasukan Rusia yang dipelopori oleh kelompok tentara bayaran Wagner. Bakhmut dan Soledar telah menjadi fokus upaya intens Moskow untuk membuat kemajuan di daerah di mana pasukan Rusia telah berusaha mati-matian untuk maju sejak awal musim panas.

– Rudal Rusia serang pasar di Timur Ukraina

"Dua wanita tewas dan enam orang terluka, termasuk seorang gadis berusia 10 tahun setelah terkena serangan rudal Rusia di sebuah pasar di sebuah desa di timur Ukraina pada Senin pagi," kata para pejabat. 

Selain itu, terdapat seorang pria berusia 60 tahun termasuk di antara dua wanita yang tewas setelah rudal menghantam pasar desa di Shevchenkove, sekitar 80 km (50 mil) tenggara kota Kharkiv.

– Keraguan atas Rusia yang mengklaim membunuh 600 tentara Ukraina

Keraguan yang kuat muncul atas klaim Rusia telah membunuh 600 tentara Ukraina di barak di Kramatorsk. Media yang mengunjungi kota itu tidak dapat menemukan bukti korban dalam jumlah besar. Namun, Kremlin mengatakan bahwa dia yakin  kementerian pertahanannya benar ketika mengatakan 600 personel layanan Ukraina telah dihancurkan dalam serangan itu.

Kremlin telah menolak pernyataan Ukraina bahwa seorang pejabat senior Rusia telah melayangkan gagasan tentang potensi kesepakatan damai dengan pejabat Eropa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ileny Rizky
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper