Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan pihaknya sudah menganggap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai saudara tua.
Willy menganggap, peluang koalisi antara NasDem dan PKB terbuka sebab kedua selalu lancar melakukan komunikasi politik.
"Nasdem dan PKB itu saudara tua, artinya dalam dua pilpres [terakhir] menjadi kawan koalisi. Tidak asing dan komunikasi dengan PKB terjalin dengan bagus," jelas Willy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/1/2023).
Dia menambahkan, Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menerima partai politik (parpol) lain yang ingin bergabung.
Apalagi, lanjutnya, jika PKB memutuskan bergabung ke Koalisi Perubahan maka kekuatan mereka semakin besar.
"Kalau bergabung PKB itu ya 200-an lebih lah kursinya. 50-an semua [kursinya di DPR], NasDem 59, PKB 58 Demokrat 54, PKS 50. Partai 50-an, partai gocap, koalisi gocap. Tentu akan membuat gerakan perubahan ini akan semakin besar resonansinya," ujar Willy.
Baca Juga
PKB, lanjutnya, juga dapat mengusulkan calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan yang sebelumnya sudah diusung NasDem sebagai calon presiden (capres).
"Kalau secara gagasan sudah ketemu, tinggal pematangan beberapa hal-hal yang lain, termasuk siapa yang akan mendampingi Mas Anies nantinya. Ya tentu PKB ada Cak Imin, Demokrat ada Mas AHY, PKS ada Aher," ungkap wakil ketua Badan Legislatif DPR itu.
Menurut Willy, PKB tertarik bergabung ke Koalisi Perubahan karena melihat elektabilitas Anies yang terus meningkatkan jelang Pilpres 2024.
Peningkatan elektabilitas Anies sendiri terlihat dari survei Poltracking Indonesia beberapa bulan belakangan. Pada survei Agustus 2022, mantan gubernur DKI Jakarta itu memperoleh 20,6 persen suara. Lalu, pada Desember 2022, peroleh suara Anies naik menjadi 29,1 persen.
"Tentu teman-teman PKB juga melihat tanda-tanda alam itu," ucapnya.