Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Batasi Kamera Pengaman Buatan China di Gedung Pemerintah, Ini Sebabnya

Pemerintah Inggris berhenti memasang kamera pengamanan buatan perusahaan yang tunduk pada Undang-ndang keamanan China
Bendera Inggris./Bloomberg
Bendera Inggris./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Inggris menyatakan berhenti memasang kamera pengamanan buatan perusahaan yang tunduk terhadap undang-undang keamanan China di gedung-gedung sensitif dengan alasan risiko keamanan.

Dikutip melalui Channel News Asia, Menteri Digital, Budaya, Media dan Olahraga Oliver Dowden menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah peninjauan kemungkinan risiko keamanan saat ini dan masa depan terkait dengan pemasangan sistem pengawasan visual di kawasan milik pemerintah.

“Tinjauan tersebut menyimpulkan bahwa mengingat ancaman terhadap Inggris dan meningkatnya kemampuan dan konektivitas sistem diperlukan kontrol tambahan,” katanya, dikutip melalui Channel News Asia, Jumat (25/11/2022).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, bahwa arahan Inggris ini berlaku untuk kamera yang dibuat oleh perusahaan yang tunduk pada undang-undang keamanan China dan mencakup panduan bagi departemen untuk memutuskan sambungan perangkat tersebut dari jaringan komputer inti dan mempertimbangkan untuk menghapus semuanya.

“Oleh karena itu, departemen-departemen telah diinstruksikan untuk menghentikan penyebaran peralatan semacam itu ke tempat sensitif, peralatan tersebut diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang tunduk pada Undang-Undang Intelijen Nasional Republik Rakyat China. Karena pertimbangan keamanan selalu diutamakan di sekitar lokasi ini, kami mengambil tindakan sekarang untuk mencegah terjadinya risiko keamanan," tuturnya.

Sekadar informasi, kebijakan itu terjadi berbulan-bulan setelah puluhan anggota parlemen menyerukan larangan penjualan dan penggunaan kamera keamanan yang dibuat oleh Hikvision dan Dahua, dua perusahaan China yang sebagian milik negara, karena ketakutan akan keamanan privasi dan kekhawatiran produk perusahaan terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia.

Di sisi lain, Hikvision membantah klaim tersebut, dengan mengatakan perusahaan akan berusaha lebih jauh untuk berhubungan dengan otoritas Inggris untuk memahami keputusan tersebut.

"Hikvision tidak dapat mengirimkan data dari pengguna akhir ke pihak ketiga, kami tidak mengelola basis data pengguna akhir, kami juga tidak menjual penyimpanan cloud di Inggris Raya," kata juru bicara perusahaan.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) juga telah memberlakukan pembatasan perdagangan dan penggunaan untuk kamera yang dibuat oleh Hikvision, Dahua, dan perusahaan China lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper