Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan jutaan orang di Ukraina terancam oleh musim dingin karena krisis energi akibat Rusia terus menggempur infrastruktur pembangkit listrik negara.
Dilansir Aljazeera pada Selasa (22/11/2022), Rusia telah menargetkan infrastruktur energi dengan serangan rudal, termasuk depot air dan listrik dalam beberapa pekan terakhir. Serangan ini mengakibatkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Ukraina saat musim dingin tiba, yang juga berpotensi memperparah krisis kesehatan.
Direktur regional WHO untuk Eropa Hans Henri P Kluge mengatakan setengah dari infrastruktur energi Ukraina rusak atau hancur. Kondisi ini memiliki efek langsung pada sistem kesehatan masyarakat.
"Musim dingin ini mempertaruhkan kelangsungan hidup. 10 juga warga Ukraina saat ini hidup tanpa listrik," ungkapnya dalam konferensi pers di Kyiv.
WHO memperkirakan tiga juta orang Ukraina dapat meninggalkan rumah mereka untuk mencari kehangatan dan keamanan selama musim dingin. Sementara itu, suhu diperkirakan turun hingga -20 derajat Celcius di beberapa bagian negara.
“Krisis energi yang menghancurkan, darurat kesehatan mental yang semakin dalam, kendala akses kemanusiaan dan risiko infeksi virus akan membuat musim dingin ini menjadi ujian berat bagi sistem kesehatan Ukraina dan rakyat Ukraina,” ujar Kluge.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa warga Ukraina akan menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi pernapasan seperti Covid-19, pneumonia, influenza, dan risiko serius difteri dan campak pada populasi yang kurang divaksinasi.
WHO mendokumentasikan lebih dari 700 serangan terhadap infrastruktur kesehatan sejak invasi Rusia dimulai pada akhir Februari.
Pekan lalu, Rusia menyerang lebih banyak instalasi energi dalam salah satu serangan udara terbesarnya sejak menginvasi Ukraina. Ini telah menjadi taktik Rusia terbaru setelah berbagai kekalahan di medan perang, dan efeknya terasa lebih parah saat suhu turun.