Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai langkah Partai NasDem, yang terburu-buru mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024, hanya akan memecah-belah masyarakat.
Fahri menyayangkan langkah parpol yang seakan terkesan ingin berlomba mendeklarasikan capres, tanpa memikirkan dampaknya. Padahal, lanjutnya, pendaftaran capres dan cawapres untuk Pilpres 2024 masih setahun lagi.
"Saat ini akibat adanya deklarasi-deklarasi pencapresan, mengakibatkan terjadi pembelahan di awal. Politik identitas dan polarisasi di masyarakat mulai marak lagi," jelas Fahri dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10/2022).
Dia menilai, seharusnya para parpol sibuk membicarakan masalah dan ancaman untuk Indonesia. Setelah kedua topik tersebut dibicarakan dengan matang, baru parpol memunculkan capres atau cawapresnya.
Dengan begitu, menurutnya, para capres yang diusung parpol tak akan minim ide dan gagasan. Tanpa ide dan gagasan, Fahri khawatir yang akan digunakan hanya politik identitas.
"Para pimpinan negara mungkin sebelum tidur lagi coba sedikit memikirkan akibat pilpres yang terlalu dini tanpa kejelasan ini. Setahun pertarungan kosong yang melelahkan. Pileg juga jadi kosong tidak relevan. Kasian rakyat terbelah sebelum waktunya dalam bahaya," ujar wakil ketua DPR periode 2014-2019 tersebut.
Baca Juga
Selain NasDem, beberapa parpol lain juga telah mendeklarasikan capres untuk Pilpres 2024. Pada Agustus lalu, Gerindra telah mendeklarasikan ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai capres tunggal. Golkar juga sudah sepakat memajukan ketua umumnya, Airlangga Hartarto sebagai capres. Selain itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid sebagai capres-cawapresnya.