Bisnis.com, SOLO - Salah satu kegiatan yang dilakukan Korea Utara dan jadi perhatian dunia belakangan ini adalah uji coba rudal nuklir.
Terbaru, Kim Jong-un mengarahkan rudal kebanggaannya tersebut ke arah Jepang hingga memicu kemarahan dunia internasional.
Bukan hanya Jepang, Korea Selatan disebut juga menjadi salah satu target rudal nuklir buatan Kim Jong-un tersebut. Pertanyaannya kemudian adalah, mengapa Korea Utara gencar melakukan uji coba nuklir?
Dilansir dari Gulf Today, ternyata jawabannya tak lepas dari peran Amerika Serikat.
Korea Utara disebut terganggu dengan latihan militer yang dilakukan oleh AS dan Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Apalagi, AS saat itu menggunakan kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan untuk pertama kalinya dalam lima tahun.
Baca Juga
USS Ronald Reagan (CVN-76), adalah kapal induk kelas Nimitz kesembilan yang dimiliki oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Kapal ini disebut menggunakan tenaga nuklir.
Mengacu pada alasan ini, Korea Utara menganggap latihan militer Korsel-AS berpotensi menjadi invasi ke negaranya.
Itulah mengapa Korea Utara memberi peringatan kepada dua negara tersebut dengan mengirim rudal sebagai tanda jika mereka juga siap perang.
Peluncuran rudal balistik berkemampuan nuklir sudah dilakukan di bawah reservoir di timur laut. Rudal balistik lainnya yang dirancang untuk menyerang lapangan udara, pelabuhan, dan fasilitas komando Korea Selatan.
Sementara rudal balistik darat-ke-darat tipe baru yang terbang di atas Jepang.
Korea Utara sebelumnya telah melakukan uji coba peluncuran rudal dari kapal selam di lepas pantai timurnya. Tapi yang terbaru adalah uji publik pertama senjata dari bawah reservoir pedalaman.
Kim Dong-yub, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara Seoul, mengatakan Korea Utara kemungkinan melakukan diversifikasi situs peluncuran untuk mempersulit musuh-musuhnya untuk mendeteksi peluncuran rudalnya.