Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda dengan Indonesia, Korut Sediakan 50.000 Rumah Gratis Tanpa Imbalan Apapun

Pemerintah Korea Utara membangun 50.000 rumah gratis untuk warganya tanpa adanya iuran apapun.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bereaksi saat parade militer pertahanan sipil memperingati 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Demokratik Korea diadakan di Pyongyang, 9 September 2023. KCNA melalui REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bereaksi saat parade militer pertahanan sipil memperingati 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Demokratik Korea diadakan di Pyongyang, 9 September 2023. KCNA melalui REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Korea Utara memberikan 50.000 rumah gratis untuk warganya yang tinggal di ibu kota Pyongyang.

Berbeda dengan Indonesia, proyek rumah untuk masyarakat ini diberikan tanpa adanya iuran tambahan.

Mengutip Straits Times, proyek rumah gratis ini murni diberikan pemerintah tanpa ada syarat apapun. Bahkan warga sama sekali tak memberikan sokongan dana.

Adapun proyek 50.000 rumah gratis ini sudah lama dicanangkan oleh Kim Jong Un. Pihaknya menyebut bahwa rumah gratis ini adalah bagian dari rencana lama yang jadi usulan prioritas Partai Pekerja Korea Utara.

Kim Jong Un pun menjelaskan bahwa proyek rumah ini akan dibentuk secara vertikal atau berbentuk apartemen. Nantinya, proyek ini akan menjadikan Pyongyang sebagai kota yang “terkenal di dunia.”

Sejalan dengan itu, PM Kabinet Korea Utara, Kim Tok Hun mengungkapkan bahwa proyek telah digarap secara bertahap sejak 2021 dan memiliki target 5 tahun lamanya. Artinya proyek ini harus selesai pada 2026.

Nantinya, kawasan rumah gratis ini akan menjadi wilayah yang "memperindah" Pyongyang. Proyek tersebut akan disolek menjadi distrik modern dengan fasilitas lengkap seperti sarana pendidikan, kesehatan masyarakat, dan pelayanan publik.

Kim Jong Un sendiri juga berkomitmen menjadikan negaranya sebagai negara maju secara ekonomi dan militernya.

Proyek rumah gratis ini pun menjadi salah satu ide untuk menunjukkan prestasi ekonomi bangsanya kepada publik internasional. Ia berharap hunian gratis tersebut dapat meningkatkan penghidupan masyarakat, di tengah kondisi kesulitan ekonomi akibat sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait masalah rudal dan nuklir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper