Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem Amburadul, 35 Tahanan Wanita Korea Utara Dilaporkan Meninggal karena Kelaparan

Korea Utara kembali mendapat kritikan dari dunia internasional setelah umumkan menang melawan Covid-19.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi perkebunan Chunghung didampingi para stafnya, di Samjiyon, Korea Utara (10/7/2018)./Reuters-KCNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi perkebunan Chunghung didampingi para stafnya, di Samjiyon, Korea Utara (10/7/2018)./Reuters-KCNA

Bisnis.com, SOLO - Korea Utara baru saja mengumumkan bahwa negara mereka telah berhasil menang melawan Covid-19.

Namun fakta menyedihkan baru terungkap. Kim Jong-un disebut belum seharusnya menyatakan kemenangan.

Sebab Korea Utara pada dasarnya masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Dilansir dari RTA, 35 tahanan wanita mati kelaparan pada bulan Juli 2022 alias beberapa hari sebelum Kim Jong-un mendeklarasikan kemenangan.

Meskipun Penjara Kaechon di provinsi Pyongan Selatan menyediakan makanan untuk narapidana, namunitu tidak cukup, terutama karena narapidana dipaksa melakukan kerja paksa selama berjam-jam setiap hari.

Selama ini, kelangsungan para tahanan bergantung pada keluarga mereka yang sering mengirim makanan ke lapas.

Meski demikian sejak pandemi menyerang, pemerintah membatasi kunjungan keluarga para tahanan yang artinya semakin sedikit makanan yang dibawa.

Seorang penduduk provinsi timur laut Hamgyong Utara yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa terakhir kali dia mengunjungi saudara perempuannya sudah ada 20 tahanan yang meninggal karena kekurangan gizi.

“Minggu lalu, saya mengunjungi saudara perempuan saya di Penjara Kaechon dan dia memberi tahu saya bahwa 20 tahanan wanita meninggal karena kekurangan gizi dan kerja paksa,” kata sumber itu.

"Sebelum pandemi, normal jika tiga atau empat tahanan meninggal setiap bulan," katanya.

Adik perempuan dari si narasumber menjalani hukuman lima tahun karena ketahuan menelepon seorang anggota keluarga yang melarikan diri dari negara itu dan bermukim kembali di Korea Selatan.

“Masih ada sekitar 50 narapidana yang terdiagnosis gizi buruk di Lapas Wanita dan mereka diisolasi ke dalam kelompok narapidana yang sakit. Mereka tidak bisa bangun atau duduk. Mereka seperti sedang menunggu kematian," tambah sumber tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper