Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ancaman Nuklir Korut, Korsel dan AS Mulai Latihan Perang

Dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara (Korut), Korea Selatan (Korsel) dan Ameriak Serikat (AS) memulai latihan perang.
Uji tembak rudal balistik kapal selam dari bawah air dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Minggu (24/4/2016)./Reuters
Uji tembak rudal balistik kapal selam dari bawah air dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Minggu (24/4/2016)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan perang gabungan tahunan hari ini, Senin (22/8/2022), pada saat kedua negara yang bersekutu tersebut berusaha memperkuat postur kesiapan atas uji coba senjata nuklir Korea Utara (Korut).

Latihan musim panas, yang berganti nama menjadi Ulchi Freedom Shield tahun ini dan dijadwalkan berakhir pada 1 September, dilakukan setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang menjabat pada Mei, berjanji "menormalkan" latihan gabungan dan meningkatkan pencegahan terhadap Korea Utara.

Latihan dikurangi dalam beberapa tahun terakhir karena pandemic Covid-19 dan ketika pendahulu Yoon berusaha kembali pembicaraan dengan Pyongyang yang menyebut latihan itu sebagai latihan untuk invasi.

Korea Utara menembakkan dua rudal jelajah dari kota pantai barat Onchon pekan lalu, setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan pendahuluan untuk latihan tersebut.

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini dan siap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh setiap saat, kata pejabat Seoul seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (22/8/2022).

Korea Utara meminta Presiden Korea Selatan untuk 'menutup mulut' setelah menawarkan bantuan dan mengajakn melakukan pembicaraan saat Korea Utara melakukan uji penembakan rudal.

Yoon mengatakan, pemerintahnya bersedia memberi bantuan ekonomi, jika Pyongyang mengambil langkah menuju denuklirisasi, tetapi Korea Utara menolak tawarannya dan secara terbuka mengkritiknya.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut, bahwa sekutu akan menggelar 11 program pelatihan lapangan, termasuk satu di tingkat brigade. Latihan itu melibatkan ribuan tentara selama musim panas ini.

Untuk lebih siaga atas ancaman rudal Korea Utara yang semakin meningkat yang menargetkan ibu kota Korea Selatan, Kementerian Pertahanan akan meningkatkan kemampuan deteksi rudal dan mendorong penyebaran awal sistem pencegat baru.

Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang berpartisipasi dalam latihan pertahanan rudal balistik baru-baru ini di lepas pantai Hawaii. Latihan itu merupakan yang pertama sejak 2017, ketika hubungan antara Seoul dan Tokyo mencapai titik terendah dalam beberapa tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper