Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara (Korut) siap memulihkan sektor perdagangan setelah beberapa bulan tersendat akibat karantina dan pembatasan ketat dalam penanganan wabah Covid-19.
Korut juga menyatakan telah mengembangkan metode baru untuk mendeteksi virus dan variannya dengan lebih baik, serta penyakit menular lainnya, seperti cacar monyet.
Berdasarkan laporan kantor berita KCNA, seperti dikutip CNN.com, Kamis (11/8/2022), deklarasi kemenangan atas Covid-19 oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dinilai sejumlah analis menjadi awal untuk memulihkan perdagangan.
Bahkan, sejumlah pengamat memprediksi Korut akan memulai kembali uji coba senjata nuklir sejak terakhir dilakukan pada 2017.
Meskipun telah mengklaim mampu mengatasi lonjakan kasus Covid-19, Kim nampaknya tetap waspada sehingga upaya pencegahan penularan virus tetap diintensifkan hingga krisis kesehatan global berakhir.
Adapun, Korut belum mengungkapkan berapa banyak infeksi yang dikonfirmasi dari virus Covid-19, tetapi sejak 29 Juli 2022 tidak ada laporan kasus baru. Sayangnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencurigai data tersebut karena Korut diketahui memiliki kemampuan pengujian yang terbatas.
Baca Juga
Minimnya pertambahan kasus ini juga ditengarai orang dengan gejala demam tidak dimasukkan sebagai kasus terkonfirmasi. Padahal, lebih dari 392.000 orang mengalami gejala tersebut per 15 Mei 2022. Bahkan, saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong, mengatakan pemimpin Korea Utara itu sendiri menderita gejala demam dan menyalahkan Korea Selatan sebagai penyebab wabah tersebut.