Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Eskalasi Program Nuklir Korut, Korsel Gandeng AS untuk Perkuat Pertahanan

Korea Selatan akan memperkuat pertahanannya dengan menggandeng AS dan Jepang seiring program nuklir Korea Utara yang terus menguat.
Akademi Ilmu Pertahanan Nasional melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh di Korea Utara, seperti yang digambarkan dalam kombinasi foto tak bertanggal yang disediakan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada Senin (13/9/2021)./Antara-Reuters
Akademi Ilmu Pertahanan Nasional melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh di Korea Utara, seperti yang digambarkan dalam kombinasi foto tak bertanggal yang disediakan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada Senin (13/9/2021)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Lee Jong-sup mengatakan bahwa negaranya akan meningkatkan pertahanan serta bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Jepang terkait ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut).

Dalam sebuah di Singapura, Lee mengatakan bahwa situasi di Semenanjung Korea merupakan ancaman global. Dia pun mendesak Korea Utara untuk segera mengakhiri program senjata nuklir dan misilnya.

Sementara itu, Amerika Serikat memberikan peringtan bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh. AS menyatakan akan kembali mendorong sanksi PBB jika hal itu terjadi.

"Pemerintah Korea Selatan akan memperkuat kemampuan melalui kerja sama perhananan yang diperluas dengan Amerika Serikat. Kami juga akan memperkuat kemampuan respons militer Korea Selatan untuk mencegah ancaman nuklir dan rudal Korea Utara," kata Lee dalam pidatonya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (12/6/2022).

Di sisi lain, Korea Utara mengangkat juru runding kunci program nuklir menjadi menteri luar negeri ketika Presiden Kim Jong Un berjanji mempertahankan kedaulatan wilayahnya, bahkan dengan kekuatan militer penuh jika dibutuhkan. 

Korea Utara telah melakukan setidaknya 18 putaran uji coba senjata pada tahun ini untuk menunjukkan perkembangan persenjataan nuklir dan misilnya.

Namun, jika Korea Utara menghentikan program nuklirnya, Presiden Korsel siap memperluas dukungan ekonominya ke negara tersebut.

"Jika Korea Utara membuat kemajuan substansial dalam upaya denuklirisasi, pemerintah kami akan menyusun rencana yang dapat menghasilkan pencapaian terobosan bagi ekonomi Korea Utara dan kualitas hidup warganya,” kata Lee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper