Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Lee Jong-sup mengatakan bahwa negaranya akan meningkatkan pertahanan serta bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Jepang terkait ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut).
Dalam sebuah di Singapura, Lee mengatakan bahwa situasi di Semenanjung Korea merupakan ancaman global. Dia pun mendesak Korea Utara untuk segera mengakhiri program senjata nuklir dan misilnya.
Sementara itu, Amerika Serikat memberikan peringtan bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh. AS menyatakan akan kembali mendorong sanksi PBB jika hal itu terjadi.
"Pemerintah Korea Selatan akan memperkuat kemampuan melalui kerja sama perhananan yang diperluas dengan Amerika Serikat. Kami juga akan memperkuat kemampuan respons militer Korea Selatan untuk mencegah ancaman nuklir dan rudal Korea Utara," kata Lee dalam pidatonya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (12/6/2022).
Di sisi lain, Korea Utara mengangkat juru runding kunci program nuklir menjadi menteri luar negeri ketika Presiden Kim Jong Un berjanji mempertahankan kedaulatan wilayahnya, bahkan dengan kekuatan militer penuh jika dibutuhkan.
Korea Utara telah melakukan setidaknya 18 putaran uji coba senjata pada tahun ini untuk menunjukkan perkembangan persenjataan nuklir dan misilnya.
Baca Juga
Namun, jika Korea Utara menghentikan program nuklirnya, Presiden Korsel siap memperluas dukungan ekonominya ke negara tersebut.
"Jika Korea Utara membuat kemajuan substansial dalam upaya denuklirisasi, pemerintah kami akan menyusun rencana yang dapat menghasilkan pencapaian terobosan bagi ekonomi Korea Utara dan kualitas hidup warganya,” kata Lee.