Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah selesai melakukan penggeledahan di Kantor Rektorat Universitas Negeri Lampung (Unila). Penggeledahan ini terkait dengan perkara suap penerimaan mahasiswa baru yang menjerat Rektor Unila Profesor Karomani.
Tim penyidik yang melakukan penggeledahan menemukan alat bukti terkait dengan perkara suap tersebut. Beberapa di antaranya berupa dokumen dan alat bukti elektronik.
"ditemukan dan diamankan bukti-bukti antara lain sejumlah dokumen dan barang eletronik yang diduga dapat mengungkap terkait peran para Tersangka," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Selasa (23/8/2022).
Selanjutnya, KPK akan melakukan analisis dan penyitaan berbagai bukti tersebut. Hal ini untuk kebutuhan pemberkasan tersangka.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Rektor Unila Karomani sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru pada Unila 2022.
Karomani ditetapkan sebagai tersangka setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK.
Baca Juga
Lembaga antirasuah juga menetapkan tiga tersangka lainnya, yakni Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila Heryandi, Ketua Senat Unila Muhammad Basri, dan Andi Desfiandi selaku pihak swasta.
"Maka KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan dengan mengumumkan empat tersangka," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (21/8/2022).